Mohon tunggu...
Fatharani Chairunisa
Fatharani Chairunisa Mohon Tunggu... Mahasiswi

Mahasiswi Jurusan Manajemen Keuangan dan saya tinggal di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mini Riset Bahasa Indonesia

16 Januari 2025   06:58 Diperbarui: 16 Januari 2025   06:58 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak dari penggunaan bahasa gaul dapat dirasakan dalam berbagai aspek. Dampak dari Penggunaan Bahasa Gaul diantaranya:

  • Dampak Positif: Efek positif dari penggunaan bahasa gaul adalah mendorong kreativitas remaja. Terlepas dari kontroversi seputar bahasa gaul, setiap perubahan atau inovasi bahasa seharusnya dinikmati. Namun, penggunaannya harus disesuaikan dengan situasi, media, dan audiens yang tepat.
  • Dampak Negatif: Penggunaan bahasa gaul dapat menyulitkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di sekolah atau tempat kerja, penting untuk menggunakan bahasa yang sesuai. Bahasa gaul juga dapat mengganggu pembaca atau pendengar yang tidak memahami maksudnya, terutama dalam bentuk tulisan yang memerlukan waktu lebih lama untuk dipahami. Selain itu, bahasa gaul bisa membuat komunikasi formal menjadi lebih sulit, seperti saat melakukan presentasi di depan kelas.

Dampak Bahasa Gaul terhadap Bahasa Indonesia: Saat ini, banyak masyarakat yang menggunakan bahasa gaul, dan generasi muda Indonesia juga tidak terhindar dari penggunaan bahasa gaul ini. Bahkan, generasi muda lebih banyak menggunakan bahasa gaul daripada bahasa Indonesia. Untuk mengurangi penggunaan bahasa gaul yang meluas di masyarakat, penting bagi kita untuk menanamkan rasa cinta terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Seiring dengan maraknya penggunaan bahasa gaul, terdapat dampak yang signifikan terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa, antara lain:

  • Bahasa Indonesia Terancam Terpinggirkan oleh Bahasa Gaul:  Aktivitas berbahasa sangat terkait dengan budaya suatu generasi. Jika generasi saat ini semakin meninggalkan penggunaan bahasa Indonesia, bahasa Indonesia bisa menjadi semakin tidak terlihat sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pembinaan kepada generasi muda agar mereka tidak mengabaikan penggunaan bahasa Indonesia. Dampak arus globalisasi tercermin dalam perilaku masyarakat yang cenderung meninggalkan bahasa Indonesia dan beralih ke bahasa gaul.
  • Menurunnya Derajat Bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa gaul dapat mengakibatkan penurunan kualitas bahasa Indonesia.
  • Ancaman Punahnya Bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa gaul yang semakin meluas di kalangan remaja merupakan ancaman serius terhadap keberlangsungan bahasa Indonesia. Ini juga menjadi indikasi buruknya kemampuan berbahasa generasi muda saat ini. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa suatu saat bahasa Indonesia dapat tergeser oleh bahasa gaul di masa depan. Cara mengatasi penyebaran dan penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja Indonesia. Untuk mengurangi prevalensi penggunaan bahasa gaul yang semakin luas di kalangan masyarakat masa depan, perlu dilakukan langkah-langkah saat ini untuk meningkatkan pemahaman dan rasa cinta terhadap bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional di kalangan generasi muda. Orangtua, guru, dan pemerintah perlu berperan aktif dalam membentuk pemahaman dan kedekatan anak-anak terhadap bahasa Indonesia, sehingga penggunaannya baik pada saat ini maupun di masa depan dapat meningkat.

Dalam menghadapi penyebaran bahasa gaul yang semakin marak di kalangan masyarakat modern, semua pihak yang prihatin terhadap keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan alat komunikasi dalam dunia pendidikan harus bertindak nyata. Terkait dengan interferensi bahasa gaul dalam bahasa Indonesia dan pergeseran bahasa Indonesia, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

  • Mengedukasi masyarakat Indonesia, terutama generasi penerus, tentang pentingnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang harus diprioritaskan. Dengan demikian, mereka akan lebih memilih menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar daripada bahasa gaul.
  • Mendorong semangat persatuan dan kesatuan di kalangan generasi muda dan masyarakat umum untuk memperkuat identitas bangsa Indonesia melalui penggunaan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dapat digunakan untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Pemerintah perlu menekankan penggunaan bahasa Indonesia dalam produksi film Indonesia, termasuk film layar lebar dan sinetron. Dengan memperkuat penggunaan bahasa Indonesia oleh aktor dan aktris dalam film nasional, masyarakat juga akan terdorong untuk menggunakan bahasa Indonesia seperti yang dilakukan oleh idola mereka.
  • Meningkatkan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dan perguruan tinggi dengan memberikan tugas praktik berbahasa Indonesia, seperti bermain drama, diskusi kelompok, penulisan artikel, dan penulisan sastra seperti cerita pendek dan puisi. Praktik berbahasa Indonesia dapat mengembangkan kreativitas siswa dan mahasiswa dalam berbahasa Indonesia serta membiasakan mereka menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Pengaruh Media Sosial

Kemajuan  teknologi  yang  terus  menerus  menuntut  masyarakat  untuk  mengikuti perkembangan  zaman.Teknologi  yang  semakin  canggih    menjadikan  media  sosial  sebagai bagian  penting  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Penggunaan  media  sosial  tersebar  luas  di kalangan remaja,  hampir semuanya generasi muda kini sudah memanfaatkan perangkat digital untuk   menunjang   berbagai   aktivitas. Media   sosial   memungkinkan   orang-orang   yang sebelumnya tidak dikenal menjadi terkenal, dan memungkinkan mereka yang mungkin tidak fasih  dalam  mengekspresikan  emosi  dan  ekspresi  diri  untuk  mengekspresikan  diri  mereka secara bebas melalui media sosial. (Octolina dkk., 2019).

Bahasa  merupakan  alat  yang  sangat  penting  dalam  melaksanakan  kegiatan  di  atas. Bahasa  mempunyai  beberapa  ciri  yang  sangat  penting. Pertama,  bahasa  digunakan  sebagai sarana  untuk  mengungkapkan  emosi  dan  ekspresi  diri  seseorang. Kedua,  bahasa  berfungsi sebagai  alat  komunikasi,  memungkinkan  individu    menyampaikan  pesan  dan  memfasilitasi kerja  sama  dalam  masyarakat.  Selain  itu,  bahasa  juga  berfungsi  sebagai  alat  integrasi  dan adaptasi  terhadap  konteks  sosial. Ketika  beradaptasi  dengan  lingkungan  sosial  tertentu, masyarakat  memilih  bahasa  yang  sesuai  dengan  situasi  dan  kondisi  yang  dihadapinya. Terakhir, bahasa dapat berfungsi sebagai alat kontrol sosial dan mempengaruhi sikap, perilaku, dan  bahasa  seseorang. Kontrol  sosial  dapat  diterapkan  baik  pada  diri  sendiri  maupun  pada masyarakat  luas. (Octorina  et  al.,  2019)  Teknologi  telah  menjadi  alat  yang  tidak  tergantikan dalam menjalankan berbagai aspek kehidupan manusia.Pertama,   teknologi   di   bidang komunikasi terus memberikan solusi sederhana dan mudah dipahami untuk menghubungkan manusia.Media sosial telah mendominasi ruang percakapan dengan platform seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, Twitter, Line,  dan Path. Selain itu,  platform seperti Ymail, Yahoo,  dan Gmail  telah  menciptakan fenomena globalisasi  dalam  hal  komunikasi  elektronikluar  biasa.Perkembangan komunikasi melalui media sosial telah merevolusi paradigma masyarakat. Hal ini terlihat dari kemudahan komunikasi antar individu tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Misalnya,  per  April  2017,  Indonesia  menempati  peringkat  keempat    pengguna  Facebook terbesar  di  dunia    dengan  111  juta  pengguna  (m.liputan6.com,  21  April  2017). Hal  ini menjadikan  india  sebagai  negara  dengan  jumlah  pengguna  Facebook  terbanyak  setelah Amerika Serikat, India, dan Brazil. Jumlah ini adalah bagian dari total 1,98 miliar pengguna Facebook di seluruh dunia. Dengan berdasarkan fenomena ini, dapat disimpulkan bahwa media sosial memiliki peran yang sangat signifikan dalam perkembangan bahasa manusia. (Manan, 2018).

Kesadaran Bahasa dan Identitas Kebangsaan

Dalam bidang sosiolinguistik, terdapat pemahaman bahwa bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dengan keberadaan suatu masyarakat. Bahkan, bahasa sering dianggap sebagai ciri  atau  identitas  kelompok  masyarakat  tertentu. Bahasa  Indonesia,  sebagai  bahasa  resmi  di Republik  Indonesia,  memiliki  kedudukan  ganda,  yakni  sebagai  bahasa  nasional  dan  bahasa negara. (Bulan, 2019). Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia mempunyai beberapa peran penting. Pertama,  bahasa  ini  merupakan  simbol  kebanggaan  dan  jati  diri  bangsa  Indonesia. Kedua, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi yang mempersatukan masyarakat Indonesia  dari  berbagai  latar  belakang,  daerah,  dan  budaya.  Bahasa    juga  berfungsi  sebagai unsur pemersatu yang menghubungkan berbagai suku, budaya, dan bahasa nusantara. Di sisi lain,  bahasa  Indonesia  mempunyai  peran  sebagai  bahasa  nasional, digunakan  sebagai  bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, alat komunikasi tingkat nasional, serta alat pengembangan dalam bidang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. (Bulan, 2019).

Bahasa   Indonesia,   yang  bukan  berasal  dari  mayoritas penduduk,  telah  berhasil berkembang dengan baik. Sebagaimana  yang disebutkan oleh Fishman (Sneddon, 2003, hlm 5),  proses  penerimaan  bahasa  Indonesia  sebagai  bahasa  pemersatu  dan  nasional  merupakan pencapaian  yang  menakjubkan.Penutur  yang  bukan  asli  dari  bahasa  ini  berhasil  diyakinkan untuk menerima bahasa Indonesia, yang bukan bahasa ibu mereka, sebagai bahasa pemersatu dan  bagian  penting  dari  identitas  mereka.Bahasa  juga  berperan  dalam  identifikasi  pribadi. Identitas  seseorang  tidak  hanya  dikenali  dari ciri  fisiknya  tetapi  juga  dari  bahasa  yang digunakannya.  Sejak  tahun  1930-an  hingga  tahun  1950-an,  penggunaan  bahasa  Indonesia menjadi pilihan politik untuk mengekspresikan simbol nasionalisme dan perlawanan terhadap kolonialisme  Belanda.  Saat  itu  belum  banyak  orang  yang  fasih  berbahasa  Indonesia,  namun banyak pula orang-orang terpelajar yang  fasih berbahasa Belanda. (Senin 2019). Namun para pendahulu  Indonesia  memberi  contoh  dengan  mendahulukan  kepentingan  bangsa  di  atas kepentingan  suku  dan  bangsanya  sendiri.Bahasa  Jawa  yang  jumlah  penuturnya  jauh  lebih banyak, dengan sepenuh hati menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa baru untuk dijadikan bahasa  nasional  Republik  Indonesia.Setiap  masyarakat  Indonesia  juga  mengakui  jati  diri etniknya masing-masing dan jati dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia.(Blank, 2019)

KOMUNIKASI

Sejak dalam kandungan, bayi sudah menjalin komunikasi dengan ibunya, demikian juga sebaliknya. Komunikasi antara bayi dan ibunya dilaksanakan secara verbal, misalnya bayi dalam kandungan yang bergerak-gerak, namun juga dilaksanakan secara lisan, misalnya ibu yangmengucapkan kata, Sayang, anakku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun