Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Nasib Jelata di Bawah Kibaran Bendera

17 Agustus 2025   21:34 Diperbarui: 18 Agustus 2025   14:53 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Pixabay/urbanoir

Jangan ragukan rasa nasionalisme kami
Lebih lantang dari sang orator
Bicara berapi-api di atas podium tinggi
Di bawah podium bermain kotor

Kibaran bendera menanda telah merdeka bersatu padu
Ia berada di titik puncak tak terkalahkan
Merah darahku putih tulangku
Semangat teguh dalam kepalan tangan

Tapi, tak semua mata anak memandang kibaran melambai
Mereka merangkak di bawah tiang bendera
Pemuda pemudi keras hati ingin menggapai
Pun tak merata lidah rakyat jelata mengecap rasa merdeka

Retorika merdeka bukan sekedar kibaran bendera
Begitu banyak harapan ingin dirakit
Bebas dari tindihan tak berpihak pemegang kuasa
Kelompok elit menjerumus ekonomi sulit

Jika tiang bendera tak bisa kami gapai
Di mana jalan kami ikut berkibar?
Bukan sekedar tanya tersampai
80 tahun bukanlah waktu yang sebentar

FS, 17.08.25

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun