Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Orang-Orang (mengaku) Digdaya

20 Maret 2023   08:46 Diperbarui: 20 Maret 2023   08:50 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-zbkcd

Telah kubuka mata selebar-lebarnya
Melihat mereka silih menyilih kuasa
Menjahit rombeng menggurita
Memijak mulut nan menyembur kritik

Digdaya, tak terkalahkan
Mulutnya mengunyah nikmat
Air ludah berbau anyir
Apakah mereka yang mengisap darah rakyat?

Berpeti upeti
Sikat sumbat
Ular lapar
Rakus tikus
Pengecut banyak mulut
Hasut melecut

Pecundang berdalih pahlawan
Mereka bukan pemenang
Mereka adalah orang-orang kalah
Sedang menjemput tulah

Biarkan mereka di atas angin
Angin jua yang menghempas kapar
Apatah arti kuasa
Sesaat jika sesat
Mengaku digdaya
Lumpuh tanpa daya

SungePnoh, 20 Maret 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun