Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lentera di Kolong Malam

6 Oktober 2021   05:45 Diperbarui: 6 Oktober 2021   16:45 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari piqsels.com

Peluh dingin selalu menitik, entah kenapa malam selalu menakutkan. Mata berkalang akan semburat warna hitam membayang seakan berjalan. Setiap suara  membuat terkesiap, raga gemetaran. Suara apa itu, bisikku dalam kesunyian.

Hanya lentera mengusir rasa waswas. Cahaya menerpa wajah pias. Tanpa lentera, aku tak bisa tertidur pulas. Menerka berkelebat segala bias.

Aku meringkuk menunggu pagi menjemput. Berharap lentera tetap terang mengusir takut. Walau mimpi buruk masih bergelayut. Doa malam teruntai dalam hati berselimut.

Aku takut sendiri, pada pagi aku bertutur. Mematikan lentera yang lelah berjaga sepanjang tidur. Berharap siang lama waktu mengulur. Malam nanti, aku kembali berpelukan dengan lentera, cahaya hangat menabur

FS, Oktober 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun