Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Danau Pauh Jangkat, Tempat Gunung Masurai Bercermin

30 Oktober 2020   21:07 Diperbarui: 30 Oktober 2020   21:20 1913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Libur telah tiba!!! Penulis yang menetap di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, mulai merancang akan berwisata di daerah Kerinci saja mengingat masih Pandemi. 

Ada beberapa destinasi wisata yang ingin di jelajah. Mengingat libur ada beberapa hari, mau hiking gunung juga punya waktu banyak. Sayangnya, untuk pendakian Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh masih ditutup. 

Penulis berencana ingin ke wisata arung jeram di Kerinci Hilir, namun beberapa hari yang lalu terjadi peristiwa perselisihan antar desa dan memakan korban. 

Perselisihan lahan kebun sering terjadi. Jalan masih di blokade dan dijaga aparat keamanan. Akhirnya penulis memutuskan ke kabupaten tetangga yaitu Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.  

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

Penulis beberapa kali menjelajah Kabupaten Merangin diantaranya ke Gua Tiangko Kecamatan Sungai Manau  dan juga mengunjungi Air Terjun Sigerincing  yang berada di Desa Tuo Kecamatan Lembah Masurai. Penulis sudah sejak lama ingin menjelajah daerah Jangkat di Kabupaten Merangin ini. 

Karena daerah Jangkat terkenal dengan wisata alam seperti Danau Pauh, Danau Depati Empat, Telaga Biru, Gunung Masurai  (gunung tidak aktif) dengan ketinggian 2.935 mdpl.

Dari Kota Sungai Penuh dimana penulis menetap, dibutuhkan 3 jam perjalanan untuk sampai ke ibukota Kabupaten Merangin yaitu Kota Bangko. Kemudian dari Kota Bangko masuk ke daerah Jangkat dibutuhkan waktu 3-4 jam perjalanan. 

Penulis melakukan perjalanan dengan kenderaan motor. Penulis memutuskan ke Danau Pauh yang terletak di Desa Pulau Tengah, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin. 

Sungai Penuh menuju Desa Pulau Tengah berjarak 235 Km (menurut Google Maps). Penulis berangkat jam 9.00 wib dari rumah dan sampai di Desa Pulau Tengah jam 17.00 wib. 

Estimasi waktu 6-7 jam perjalanan tidak terpenuhi, karena digempur hujan sampai di Jangkat. Memang begitu resiko berkenderaan motor, diterpa panas terik, digempur hujan, kehabisan bensin, dan waspada jangan-jangan ban bocor.

Daerah Jangkat, nama-nama desanya sudah diluar kepala bagi penulis, tapi daerahnya baru kali ini dikunjungi. Jangkat berbatasan dengan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat dan menjadi daerah dampingan bagi WWF dulunya. Semasa bekerja di WWF, penulis diposisi Geographic Information System (GIS) atau pembuatan digital peta, jadi kurang ke lapangan.


Wisata Danau Pauh di Desa Pulau Tengah, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin ini terletak persis di pinggir jalan. Akses Jalan sudah bagus. Penulis menginap dirumah seorang sahabat yang rumahnya persis di depan danau. 

Danau Pauh ini sangat menarik, Gunung Masurai menjadi latarnya. Air Danau terlihat biru nan jernih membuat Gunung Masurai bercermin dengan indah. Luas Danau Pauh 30 Ha dengan kedalaaman 20 meter. 

Terdapat plang nama "Dilarang Berenang", karena beberapa kejadian ada yang tenggelam. Udaranya sangat sejuk karena berada di ketinggian 1.200 mdpl, tentu sangat nikmat kalau duduk santai sambil disuguhi kopi khas Jangkat. Danau Pauh adalah danau vulkanik yang terbentuk karena aktivitas Gunung Masurai berjuta tahun yang lalu.

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

Pemandangan sekeliling danau atau seberang danau masih dengan pepohonan hijau yang lebat, Speedboat untuk berkeliling danau juga tersedia. Pengunjung bisa beristirahat di gazebo yang tersedia di danau. 

Beberapa penduduk lokal duduk memancing dipinggir danau. Wisata Danau Pauh ini dikelola oleh masyarakat. Hanya dimasa pandemi, tidak ada petugas yang berjaga ataupun pungutan untuk tiket masuk dan parkir. Wisata Danau Pauh sedang dalam pembenahan yang tentu saja demi meningkatkan potensi wisata.

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

Jika ingin camping di pinggir danau juga sangat memungkinkan, namun jika tidak ingin camping bisa menginap di Homestay milik warga sekitar danau. Dengan udara yang cerah bagi yang hobby memotret, danau ini membiru seperti lautan hingga sangat bagus di foto. 

Keunggulan danau ini menurut penulis adalah bayangan Gunung Masurai pada danau yang sangat cantik. Dengan catatan ketika cuacanya cerah.

Destinasi berikutnya yang akan penulis kunjungi adalah Danau Depati Empat yang masih berada di Kecamatan Jangkat ini. 

Tunggu saja pada artikel berikutnya, ini sedikit menantang, penuh perjuangan karena akses jalan sangat jelek serta danau ini berada di dalam kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat. 

Mengisi liburan tidak perlu dengan biaya mahal, kita kaya akan wisata alam. Bisa menjelajah di daerah sendiri atau daerah tetangga. Bisa dilakukan dengan jalan kaki jika di sekitar rumah anda, atau berkenderaan motor atau mobil. 

Namun dalam berwisata tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan 3 M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. 

Jika aturan kita patuhi, rasa aman akan kita rasakan dalam berwisata. Selamat menikmati liburan anda, semoga bisa segar kembali dalam beraktivitas. Salam bahagia dari Danau Pauh.

Fatmi Sunarya, 30 Oktober 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun