Kebijakan ini menunjukkan adanya celah komunikasi dan kesiapan dari pihak universitas. Di satu sisi, upaya pengelolaan parkir mungkin dibutuhkan untuk mengurangi kepadatan dan meningkatkan keteraturan. Namun di sisi lain, implementasi kebijakan tanpa kesiapan infrastruktur dan sosialisasi yang matang hanya akan menambah beban bagi mahasiswa.
Kesimpulannya, kebijakan tarif parkir di Unair memang menuai pro dan kontra. Banyak mahasiswa merasa terbebani, terutama karena kondisi di lapangan belum mendukung sepenuhnya. Mesin yang sering rusak dan juga minimnya alternatif membuat kebijakan ini tampak belum matang. Saran dari mahasiswa seperti Arka dan Ilham untuk memperbaiki sistem dan menambah kantong parkir patut dipertimbangkan oleh pihak kampus agar kebijakan ini tidak justru menjauhkan kampus dari semangat inklusivitas dan kenyamanan belajar mahasiswa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI