Mohon tunggu...
Farianty Gunawan
Farianty Gunawan Mohon Tunggu... Lainnya - Smart Traveller, Travel Consultant, Christian-Holyland Expert, Happy Baking Learner,

A wife for best husband and a mother of wonderful best two grown up daugther and son. Being in Travel Industry since 1992. Love to learn the new right things. Pray first and do the best

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Bernostalgia di Kota Tua Jakarta

10 Desember 2021   18:30 Diperbarui: 14 Desember 2021   21:58 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Indra Guide Kondang dalam acara Jakarta walking tour. Foto : koleksi pribadi

Mengapa stasiun ini hanya tinggal reruntuhan saja? Ternyata begini ceritanya...


Pada tahun 1887, perusahaan kereta api swasta lainnya, yakni "Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOS)", membuka jalur menuju Bekasi melalui tepi timur Batavia. Stasiun yang menjadi titik awal keberangkatan jalur ini terletak 200 meter di selatan Stasiun Batavia "Hoofdstasion". Stasiun yang dioperasikan oleh BOS ini dinamai "Batavia Beos". Selanjutnya untuk mempermudah penamaannya disesuaikan dengan lokasinya.  Stasiun Batavia milik NISM disebut sebagai Stasiun Batavia "Noord" (utara), sedangkan Stasiun Batavia Beos sering disebut sebagai Stasiun Batavia "Zuid" (selatan).

Reruntuhan  Station Batavia Noord. Foto : koleksi pribadi 
Reruntuhan  Station Batavia Noord. Foto : koleksi pribadi 

Akhir abad 18 dan awal abad 19, terjadi nasionalisasi jalur kereta api yaitu perusahaan kereta api negara "Staatsspoorwegen (SS)" mengambilalih perusahaan swasta. Pada tahun 1898, BOS telah menjual jalur kereta Batavia Zuid menuju Bekasi kepada SS. Akuisisi dilakukan karena pemerintah ingin meningkatkan kualitas layanan perkeretaapian di Batavia dan sekitarnya. Sedangkan jalur kereta api Batavia-Buitenzorg milik NISM baru diambil alih pemerintah pada 1913.

Bangunan Stasiun Batavia Zuid dirobohkan untuk dibangun ulang sebagai stasiun utama. Di saat bersamaan, sesuai namanya "Hoofdstasion",  Stasiun Batavia Noord digunakan sebagai stasiun utama di Batavia. Kapasitas Stasiun Batavia Zuid ditingkatkan dengan perluasan emplasemen serta penambahan jumlah jalur kereta. Pembangunan Stasiun Batavia Zuid akhirnya rampung pada 1929 dan stasiun ini dijadikan stasiun utama dengan nama baru Stasiun Batavia Benedenstad. 

Seiring dengan kehadiran stasiun utama yang baru, di tahun yang sama, Station Batavia Noord secara resmi berhenti beroperasi sebelum kemudian bangunannya dibongkar. Kini, stasiun yang sempat menjalankan fungsi sebagai stasiun utama di Batavia selama puluhan tahun ini tinggal sejarah, sedangkan Stasiun Batavia Zuid hingga saat ini masih berdiri kokoh dan tetap beroperasi dengan nama Stasiun Jakarta Kota.

Jalan menuju ke Stasiun Beos. Foto : koleksi pribadi
Jalan menuju ke Stasiun Beos. Foto : koleksi pribadi

Dari tempat bersejarah itu, kami berjalan kaki untuk kembali ke Stasiun Beos, tempat di mana kami bertemu tadi pagi, untuk kami berpisah kembali pulang ke tempat masing-masing. Dalam kendaraan yang membawa saya pulang, pikiran masih di seputar sejarah kota tua Jakarta. Mampukah kota ini bebenah diri untuk dapat menghidupi masa kini sambil menikmati sejarah masa lalu? Banyak kota di berbagai belahan dunia bisa melakukannya dengan baik karena adanya sinergi yang baik antara semua pihak yang berkepentingan. Bagaimana dengan Jakarta?

Ketika saya mengajak teman untuk berwisata kota tua Jakarta, banyak dari mereka menjawab, "Kalau diajak untuk berwisata kota tua di luar negri pasti banyak yang mau ikut bergabung, tapi kalau di Jakarta ngga deh (sambil tersenyum penuh arti)."

Bagi yang visual lovers, silahkan cekidot di link :


Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Salam pariwisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun