Mohon tunggu...
Farhan S. Afifi
Farhan S. Afifi Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Jadilah seseorang yang berbeda, karena yang berbeda itu istimewa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Turki Utsmani dan Runtuhnya Imperium Mamluk di Timur Tengah

24 Juli 2020   07:34 Diperbarui: 24 Juli 2020   20:49 5896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dentuman meriam dan hentakan kavaleri Mamluk menandakan awal dimulainya pertempuran. Bagaikan belalang, pasukan Mamluk disambut oleh pasukan Utsmani yang jumlahnya jauh lebih besar. 

Pasukan Utsmani membanjiri medan pertempuran dari segala arah. Dalam kurun waktu beberapa jam, serangan yang dilancarkan pasukan Utsmani telah menelan banyak korban pada pasukan pertahanan Mamluk. 

Pertempuran yang terjadi secara singkat ini menandakan bahwa kekuatan militer Utsmaniyah yang disokong dengan pengembangan teknologi akan jauh lebih efektif, dibandingkan dengan Mamluk yang masih mengadopsi sistem kuno abad pertengahan.

Jatuhnya ibu kota Mamluk, menandakan berakhirnya kekuasaan Dinasti Mamluk atas Mesir. Begitupun dengan wilayah Hijaz dan wilayah lainnya yang secara otomatis masuk dalam kekuasaan Dinasti Utsmaniyah.

Sultan Salim kini menambahkan legitimasi keagamaan menjadi Pelayan dan Pelindung Dua Kota Suci atau Khadim al-Haramain asy-Syarifain  pada gelar kesultanannya. Penambahan wilayah ini menjadi sebuah sebuah bukti atas penegasan Dinasti Utsmaninyah sebagai kekaisaran Islam terbesar di dunia. 

Khutbah jum'at di masjid-masjid yang secara tradisional selalu disampaikan untuk menghormati sultan Mamluk, kini disampaikan untuk menghormati sultan Utsmaniyah. Penghormatan ini merupakan salah satu cara tradisional mengakui kedaulatan.

"Semoga Allah menyelamatkan sang Sultan,  putra Sultan, Penguasa dua benua dan dua lautan; penakluk dua pasukan, Sultan dua wilayah irak, pelayan dua kota suci, Sultan Salim sang pemenang," ujar khatib.

Penaklukan Utsmaniyah atas Mamluk adalah titik balik penting dalam sejarah Arab. Pertempuran antara kesatria Mamluk yang bersenjatakan pedang dan pasukan artileri Utsmaniyah menandai abad pertengahan dan awal zaman modern di dunia Arab. 

Agar satu kerajaan dapat bangkit, maka kerajaan lainya harus runtuh. Kata inilah yang pantas kita sematkam pada peristiwa ini. Dengan bangkitnya kekuasaan Utsmani, maka kekuasaan lainnya harus runtuh. 

Penaklukan Utsmaniyah juga berarti bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah, dunia Arab diperintah dari ibu kota non-Arab. Dengan kata lain, bangsa Arab berada di bawah pemerintahan bangsa Turki dan akan mengikuti segala aturan yang ditetapkan oleh bangsa asing. Kondisi ini berlangsung selama hampir 300 tahun setelahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun