Mohon tunggu...
PPI Turki
PPI Turki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki

PPI Turki adalah organisasi pelajar yang berbentuk perhimpunan yang mewadahi seluruh pelajar dan mahasiswa Indonesia yang ada di Turki. PPI Turki berasaskan Pancasila dan UUD 1945.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pagelaran Seni Budaya Indonesia di Turki

12 Mei 2024   10:15 Diperbarui: 12 Mei 2024   10:24 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kutahya -- (6/5/2024) Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kutahya berhasil menggelar Festival seni budaya "Endonezyalyz" di Hezardinar, Kutahya, Turki. Acara ini bertema 'Indonesia in Touch' kenali warnamu, beragam kita bersatu. Sebagai manifestasi Indonesia milik kita dalam tugas menjaga nilai luhur bangsa.

Endonezyalyz adalah festival seni budaya pertama yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) kutahya. Pagelaran ini merupakan salah satu karya seni yang ditampilkan oleh pelajar kutahya untuk mempromosikan budaya Indonesia ke komunitas lokal dan memuat drama folklore yang penuh semangat dari Indonesia serta menampilkan berbagai jenis penampilan seperti tarian khas daerah, beladiri dan band.

Acara yang dilaksanakan di Hezardinar, Kutahya ini mampu menarik antusiasme para pecinta Indonesia di Turki, terbukti dengan tiket yang disediakan habis terjual. Gedung teater dipenuhi dengan warga lokal, pelajar internasional dan juga masyarakat Indonesia baik yang tinggal di Kutahya dan diluar Kutahya. Dalam acara ini turut hadir instansi-instansi penting di Turki, seperti pemerintah provinsi Kutahya, federasi asosiasi masyarakat internasional dan rektor Universitas Dumlupinar.

Dok. pri
Dok. pri

Dalam sambutan ketua Federasi Asosiasi Masyarakat Internasional Prof. Dr. Aynan Kahraman "Indonesia dan Turki memiliki hubungan negara yang baik satu sama lain, saya merasa sangat tersanjung dapat menyaksikan festival seni budaya Indonesia, dan saya berharap semoga setelah ini bisa melihat langsung keberagaman kebudayaan di Indonesia." Ucapnya dalam sambutan pembukaan acara. Beliau juga mengungkapkan rasa kagumnya terhadap pelajar Indonesia dapat menggunakan 3 bahasa untuk berkomunikasi.

Acara dimulai dengan pemukulan gong secara simbolik yang diwakilkan oleh Sebahatin Ceyhun sebagai wakil ketua Federasi Asosiasi Masyarakat Internasional. Acara berlangsung pukul 18.00 dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang dilantunkan dengan irama yang sangat merdu sehingga mampu membuat kagum para hadirin. Kemudian acara dilanjutkan dengan grand opening meliputi tarian modern yang dipadukan dengan macam-macam pakaian daerah. Tak hanya itu, Drama musikal pun ikut ditampilkan di acara ini. Endonezyalyz mengangkat cerita rakyat yang terkenal di daerah jawa tengah yaitu kisah Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso sebagai tema drama musikalnya. Kisah dendam putri raja terhadap pangeran perkasa dari kerajaan lain yang menghasilkan sebuah monumen lintas generasi yang kita kenal sebagai candi Prambanan.

Dok. pri
Dok. pri

Drama yang bertema Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso itu sangat memukau para tamu. Mengartikan pemain telah memberikan penampilan terbaiknya sehingga mampu menyalurkan emosi dan pesan yang terdapat di cerita tersebut. Setelah itu acara dilanjutkan dengan tari Ratoh Jaroe, tarian yang berasal dari daerah Aceh ini sangat membuat para tamu terutama penduduk lokal Kutahya dan pelajar internasional terpukau dengan tariannya, karena tari Ratoh Jaroe ini bukan hanya tarian namun diiringi dengan lantunan syair atau sebuah cerita yang disertai dengan petikan tangan sehingga memberikan irama tersendiri.Tak hanya itu, tari Piring yang berasal dari daerah Sumatera Barat pun juga di tampilkan di acara ini, menariknya dari tarian ini penari memecahkan piring dengan kaki tanpa menggunakan alas kaki dan dan melompat-lompat atau menari di atas serpihan beling tanpa membuat kakinya terluka. Atraksi ini sangat mendapatkan respon yang menarik dari warga lokal dan pelajar internasional. Tak berhenti disitu berbagai tarian khas daerah Indonesia ditampilkan : Tari Betawi, Tari Campursari, Tari Ganongan, Tari Kecak, Tari Dayak, dan juga Beladiri. Penampilan beladiri juga mendapatkan respon yang sangat emosional dari para penonton. Terlihat ada yang terpukau, bertepuk tangan dan juga ada yang cemas.

Dok. pri
Dok. pri

Acara diakhiri dengan penampilan dari band Kutahya, salah satu lagu yang dibawakan adalah Tanah airku semua pelajar indonesia ikut bernyanyi bersama terlihat dari wajah mereka bangga menyanyikan lagu ini dan bangga telah memperkenalkan bangsa mereka ke penduduk luar negri. Semua penampilan mendapat apresiasi penuh oleh para tamu. Bahkan tidak sedikit yang mengucapkan selamat dan memberikan kesan-kesannya kepada para penampil.

Pagelaran ini merupakan acara seni budaya indonesia pertama yang diselenggarakan Perhimpunan pelajar indonesia (PPI) Kutahya. Pagelaran ini hadir untuk menjawab pertanyaan masyarakat lokal tentang apa itu Indonesia, serta memperkuat rasa keterikatan di dalam Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan menjaga peradaban bangsa dan manifestasi terhadap rasa kepemilikan dan rasa tak lelah mencintai tanah air. Diharapkan acara ini tidak berhenti disini dan terus berlanjut setiap tahunnya agar Indonesia dapat lebih dikenal oleh mancanegara.

Penulis: Sherly Ayudia

Editor: Nisrina Qurratu Ain Taufiq

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun