"ya ada apa A?"
"Sudah baca ceritaku?. Itu khusus untukmu"
"Oh ya, terima kasih"
Sambungan telepon lansung mati. Sesingkat itu ia bertukar pesan dan tidak berapa lama panggilan lain masuk kembali ke gawaiku, sekarang dari ayah. Lansung saja aku mengangkat panggilannya.
"Nok, bisakah kamu pulang nanti sore?"
"Iya, kenapa mendadak sekali yah, liburanku masih satu bulan ke depan. Aku belum membeli tiket dan persiapan yang lain"
"Ayah sudah membelikanmu tiket, sore ini kamu berangkat ke stasiun lempuyangan"
"Ada kabar apa ini? mengapa mendadak  sekali aku disuruh pulang?"
"Kakak-mu baru saja dipanggil Sang Maha Kuasa, setelah beberapa jam lalu ia hilang kesadaran. Dokter mendiagnosa ia terkena serangan jantung"
Telepon kumatikan, aku tercekat dengan kabar duka yang baru saja ku dengar. air mata merembes mili membasahi wajah. Aku menangis terisak, mengetahui kakak-ku pergi setelah menulis cerita ulang tahun.
Â