Mohon tunggu...
Tio Falwaguna
Tio Falwaguna Mohon Tunggu... Penulis - Pustakawan

Sastra & Buku. Sajak & Puisi. Pegiat Alam Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lembah Afeksi

18 Maret 2021   20:33 Diperbarui: 18 Maret 2021   21:55 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Afeksi itu laksana bara api.
Kau Jangan terlalu dekat, dia panas.
Jangan juga kau tinggal pergi, nanti dia padam.
Agar tetap membara, kau harus menjaganya.
Dengan perasaan tenang, kau akan terhangatkan.
Kau memerlukan energi.
Untuk tetap konsisten menerka kobarannya.
Salah-salah sedikit dia akan melukaimu.
Jika kau tenang, dia mudah terkendalikan.

Jika sudah terkendalikan, dia akan selalu melayurkan jiwamu.
Dengan senyumnya.
Dan dengan tawanya.
Sesekali dia memerlukan lapik bahumu.
Untuk sekedar merasakan nestapa.
Terimalah, walau dia bercerita luka masa lalu.
Kisah itu akan mengujimu.

Kau harus tetap menjaga kobarannya.
Afeksi itu liar, sukar kau menerkanya.
Dia sama seperti kabut pagi di lembah itu.
Suka menghilang tak tentu waktu.
Kau harus lebih paham tentang rasanya.
Jika kau menaruh hati pada kabut pagi, pelajarilah saat waktu kedatangannya.
Temui dia.
Ajak dia berdiskusi tentang cakrawala dan langit biru.

Tidak terasa jingga akan berganti senja.
Kau masih duduk tenang dan memegang buku seratus soneta cinta.
Afeksi itu tetap menyala di perapianmu.
Apakah kau mulai terhangatkan olehnya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun