Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dari Gencatan Senjata ke Kekacauan: Mengkaji Risiko Perang Saudara di Gaza Pasca-2025 di Bawah Mediasi AS

14 Oktober 2025   20:01 Diperbarui: 14 Oktober 2025   20:01 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hamas dan kelompok penjarah Abu Shabab (Sumber gambar: Grok)

Risiko Spesifik Pasca-Ceasefire Gaza 2025

Ceasefire efektif 10 Oktober 2025, bebaskan sandera dan tahanan, tapi rapuh. 

Global R2P bilang risiko atrocity (pembantaian) tinggi karena etnis cleansing potensial dan chaos.

ACLED laporkan: Israel ciptakan kondisi kekacauan seputar distribusi bantuan, plus looting melonjak---ini bisa jadi trigger perang saudara kecil antara Hamas dan "gang penjarah" (mungkin faksi PA atau kriminal).

Risiko Perang Saudara: 

The Cradle prediksi skenario (15% probabilitas) bentrokan antar-faksi Palestina, termasuk Hamas vs PA, karena rivalitas atas rekonstruksi. 

Middle East Forum bilang Hamas "survive" tapi isolasi, bisa picu konflik internal jika PA masuk sebagai "boneka".

 

Paralel ke Sejarah AS: 

Wilson Center sebut Gaza war punya bahaya global mirip Irak: Polarisasi politik, kerentanan militer, dan shifting alliances. 

ECFR kritik rencana Trump: Ceasefire bagus, tapi tanpa shift fundamental di Israel/Palestina, nggak sustainable. M

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun