Metodologi
Kajian ini menggunakan pendekatan analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis) dengan membedah:
1.Retorika pejabat Israel terhadap aktivis GSF.
2.Kondisi penahanan di Kitz sebagai miniatur sistem penjara Israel.
3.Reaksi internasional dan perbandingan dengan pengalaman tahanan Palestina.
Selain itu, teori dekolonial (Fanon), disiplin tubuh (Foucault), dan politik kematian (Mbembe) digunakan untuk memetakan relasi kuasa antara Israel sebagai penjajah modern dan warga Palestina sebagai tubuh yang "boleh dimatikan."
Kajian Teoritik
1. Foucault dan Penjara sebagai Mesin Disiplin
Michel Foucault dalam Discipline and Punish (1975) menjelaskan bahwa penjara modern bukan sekadar tempat menahan tubuh, tapi alat untuk mengatur perilaku dan kesadaran.
Dalam konteks Israel, penjara digunakan untuk menghapus resistensi dan menanamkan ketakutan.Â
Para aktivis GSF yang hanya beberapa hari ditahan merasakan bentuk "pengawasan total" --- kamera di setiap sudut, interogasi berlapis, dan pencabutan hak komunikasi. Bagi tahanan Palestina, kondisi itu berlangsung bertahun-tahun.