Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dari Penjara Kitz ke Penjara Ketidakadilan: Penahanan Aktivis GSF sebagai Cermin Kekejaman Struktural Israel terhadap Tahanan Palestina

7 Oktober 2025   07:11 Diperbarui: 7 Oktober 2025   07:11 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana penjara (Sumber gambar: Grok)

Metodologi

Kajian ini menggunakan pendekatan analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis) dengan membedah:

1.Retorika pejabat Israel terhadap aktivis GSF.

2.Kondisi penahanan di Kitz sebagai miniatur sistem penjara Israel.

3.Reaksi internasional dan perbandingan dengan pengalaman tahanan Palestina.

Selain itu, teori dekolonial (Fanon), disiplin tubuh (Foucault), dan politik kematian (Mbembe) digunakan untuk memetakan relasi kuasa antara Israel sebagai penjajah modern dan warga Palestina sebagai tubuh yang "boleh dimatikan."

Kajian Teoritik

1. Foucault dan Penjara sebagai Mesin Disiplin

Michel Foucault dalam Discipline and Punish (1975) menjelaskan bahwa penjara modern bukan sekadar tempat menahan tubuh, tapi alat untuk mengatur perilaku dan kesadaran.

Dalam konteks Israel, penjara digunakan untuk menghapus resistensi dan menanamkan ketakutan. 

Para aktivis GSF yang hanya beberapa hari ditahan merasakan bentuk "pengawasan total" --- kamera di setiap sudut, interogasi berlapis, dan pencabutan hak komunikasi. Bagi tahanan Palestina, kondisi itu berlangsung bertahun-tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun