Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dari Penjara Kitz ke Penjara Ketidakadilan: Penahanan Aktivis GSF sebagai Cermin Kekejaman Struktural Israel terhadap Tahanan Palestina

7 Oktober 2025   07:11 Diperbarui: 7 Oktober 2025   07:11 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana penjara (Sumber gambar: Grok)

2. Fanon dan Dehumanisasi Kolonial

Frantz Fanon dalam The Wretched of the Earth menulis bahwa kolonialisme menciptakan dua dunia: dunia penjajah dan dunia terjajah---yang satu dianggap manusia, yang lain "masalah." Israel memosisikan warga Palestina dalam kategori kedua.

Penahanan aktivis asing menunjukkan bahwa logika penjajahan tidak mengenal batas etnis atau kewarganegaraan. Begitu seseorang berpihak pada Palestina, ia otomatis "didowngrade" menjadi bagian dari dunia yang dianggap tidak manusia.

3. Mbembe dan Necropolitics

Achille Mbembe dalam Necropolitics (2003) menegaskan bahwa kekuasaan kolonial modern ditandai oleh hak untuk menentukan siapa yang boleh hidup dan siapa yang boleh mati.

Blokade Gaza dan kriminalisasi aktivis kemanusiaan merupakan manifestasi politik kematian ini. 

Israel mempertahankan "zona kematian administratif" --- di mana kemanusiaan ditangguhkan demi keamanan imajiner.

Analisis

Penahanan aktivis GSF di Kitz berfungsi sebagai "laboratorium mini" kekuasaan kolonial Israel. 

Para aktivis diperlakukan dengan cara yang menunjukkan:

*Delegitimasi moral (dicap teroris padahal membawa bantuan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun