*Degradasi fisik (pemeriksaan telanjang, isolasi sel).
*Disorientasi psikologis (tidak diberi informasi tentang nasib mereka).
Bila dalam beberapa hari saja para aktivis asing mengaku trauma, bisa dibayangkan kedalaman penderitaan tahanan Palestina yang mengalami perlakuan tersebut selama puluhan tahun tanpa pengadilan.
Aktivis GSF menjadi cermin reflektif dari neraka yang selama ini tak terlihat dunia.
Penahanan aktivis GSF bukan sekadar peristiwa politik, melainkan peristiwa epistemologis --- ia membuka realitas tersembunyi dari sistem penindasan yang disamarkan dengan istilah "keamanan."Â Israel tidak hanya memenjarakan manusia, tetapi juga narasi.
Namun dari balik jeruji itulah dunia justru melihat wajah asli kekuasaan kolonial modern: ketakutan terhadap kemanusiaan itu sendiri.
Referensi
1.Foucault, Michel. Discipline and Punish: The Birth of the Prison. Pantheon, 1975.
2.Fanon, Frantz. The Wretched of the Earth. Grove Press, 1963.
3.Mbembe, Achille. Necropolitics. Public Culture, Vol. 15, No. 1, 2003.
4.Human Rights Watch. "Israel/Palestine: Abusive Detention System." HRW Report, 2024.