Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dari Penjara Kitz ke Penjara Ketidakadilan: Penahanan Aktivis GSF sebagai Cermin Kekejaman Struktural Israel terhadap Tahanan Palestina

7 Oktober 2025   07:11 Diperbarui: 7 Oktober 2025   07:11 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana penjara (Sumber gambar: Grok)

*Degradasi fisik (pemeriksaan telanjang, isolasi sel).

*Disorientasi psikologis (tidak diberi informasi tentang nasib mereka).

Bila dalam beberapa hari saja para aktivis asing mengaku trauma, bisa dibayangkan kedalaman penderitaan tahanan Palestina yang mengalami perlakuan tersebut selama puluhan tahun tanpa pengadilan.

Aktivis GSF menjadi cermin reflektif dari neraka yang selama ini tak terlihat dunia.

Penahanan aktivis GSF bukan sekadar peristiwa politik, melainkan peristiwa epistemologis --- ia membuka realitas tersembunyi dari sistem penindasan yang disamarkan dengan istilah "keamanan." Israel tidak hanya memenjarakan manusia, tetapi juga narasi.

Namun dari balik jeruji itulah dunia justru melihat wajah asli kekuasaan kolonial modern: ketakutan terhadap kemanusiaan itu sendiri.

Referensi

1.Foucault, Michel. Discipline and Punish: The Birth of the Prison. Pantheon, 1975.

2.Fanon, Frantz. The Wretched of the Earth. Grove Press, 1963.

3.Mbembe, Achille. Necropolitics. Public Culture, Vol. 15, No. 1, 2003.

4.Human Rights Watch. "Israel/Palestine: Abusive Detention System." HRW Report, 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun