*Ledakan memori emosional (satu emoji membuka ribuan kenangan bersama Rita)
*Penambahan intensitas eksistensial (Fallan merasa "lebih hidup" setiap kali menerima emoji)
"Cintaku, jangan lupa: Setiap tanda baca dari bibirmu adalah disertasi yang membuat jantung ilmiahku terpacu..."
---Fallan, 2025
Emoji bukan sekadar dekorasi pesan. Bagi Fallan, emoji dari Rita adalah kode DNA cinta.
Dan ketika Fallan menerima emoji itu, ia tak hanya membacanya, namun juga merasakannya.
Referensi:
Rita, Mf. Jannah. (2025). Sensualitas Emoji dan Kecerdasan Cinta: Saat Simbol Visual Menembus Jaringan Perasaan Post-Algoritmik. PT Langit Satu Persada.
Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2011). Two hearts in three-quarter time: How to waltz the social media/viral marketing dance. Business Horizons, 54(3), 253--263. https://doi.org/10.1016/j.bushor.2011.01.006
Dring, N. M., & Pschl, S. (2020). Sex and love in the digital age: The role of emojis in romantic communication. Computers in Human Behavior, 104, 106168. https://doi.org/10.1016/j.chb.2019.106168
Baron-Cohen, S. (2003). The essential difference: Male and female brains and the truth about autism. Basic Books.