Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Api yang Tak Pernah Padam

6 September 2025   22:48 Diperbarui: 6 September 2025   22:48 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Di malam itu, langit, bumi, dan api seakan mengikrarkan sumpah mereka

Senja meneteskan cahaya jingga ke atas tanah luas yang berlapis debu. Di tengah lingkaran batu, berdiri sebuah api unggun yang berkobar lembut, seperti jantung purba yang berdetak bagi bumi. 

Asapnya naik, membentuk tarian tipis menuju langit, seolah sedang mengantarkan doa-doa yang tak pernah selesai.

Rita duduk di tepi api itu, rambut panjangnya yang hitam berkilau diterpa cahaya api. Ada sesuatu di matanya---sebuah kerinduan yang tak bisa diredam, sebuah panggilan jiwa yang lebih tua dari umurnya sendiri.

Tak lama, dari balik bayangan pepohonan, Fallan muncul. Tubuhnya tegap, wajahnya bersih, dan senyumnya membawa ketenangan sekaligus percikan api kecil di dada Rita. 

Ia duduk di seberang, memandang Rita seperti sedang membaca rahasia langit yang tersimpan di wajahnya.

"Api ini," ucap Fallan pelan sambil menunjuk nyala unggun, "bukan sekadar cahaya. Ia adalah janji. Selama api ini menyala, cinta tak akan pernah padam."

Rita menunduk, jantungnya berdebar. "Tapi bagaimana kalau angin kencang datang, atau hujan mengguyurnya?" tanyanya lirih.

Fallan tersenyum, lalu menggenggam tangannya. Sentuhan itu hangat, sehangat bara. "Maka kita yang akan menjaganya. Seperti aku menjaga kamu."

Baca juga: Aku Memilihmu

Suara suling dari kejauhan mulai terdengar---nada-nada spiritual, kuno, dan penuh makna. Seolah seluruh alam mendukung pertemuan mereka malam itu. 

Rita merasa dunianya menyusut, hanya menyisakan lingkaran api, dirinya, dan Fallan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun