Fenomena "sakau politik" adalah alarm bahwa demokrasi kita sedang demam, bukan dalam tubuh rakyat, tetapi dalam ruang pikirannya.Â
Demokrasi tidak akan sehat selama ia hanya menjadi panggung ego elit dan tontonan publik. Ia akan pulih ketika substansi kembali mengalahkan sensasi.
Karena itu, di tengah riuhnya siapa berkuasa dan siapa kalah, penting bagi kita untuk tetap bertanya: Apa yang sudah mereka lakukan untuk bumi, rakyat, dan masa depan kita?
REFERENSI
- Debord, G. (1967). The Society of the Spectacle.
- Habermas, J. (1981). The Theory of Communicative Action.
- Pariser, E. (2011). The Filter Bubble: What the Internet is Hiding from You.
- Insight Kontan. (2025). Sakau Politik dan Ketergantungan pada Demokrasi yang Menyimpang.
- Kompas.id, RMOL.id, Disway.id, Polkam.go.id, (2025). Berbagai laporan politik Indonesia pasca Pemilu 2024--2025.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI