Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Bangsa yang Dulu Dibantai, Kini Membantai: Akankah Holocaust Kedua Lahir karena Israel?

26 Juli 2025   07:39 Diperbarui: 26 Juli 2025   07:39 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Holocaust (Sumber gambar: Meta AI)

Ironi pahit dari bangsa yang dulunya korban kini menjadi pelaku bukan hanya tragedi sejarah, tapi juga alarm etika untuk kemanusiaan global

Sejarah mencatat Holocaust sebagai tragedi kemanusiaan paling kelam di abad ke-20, di mana jutaan orang Yahudi dibunuh secara sistematis oleh Nazi Jerman. 

Ironisnya, lebih dari 75 tahun kemudian, bangsa yang pernah menjadi korban kekejaman justru meniru pola-pola penindasan serupa terhadap rakyat Palestina. 

Tulisan ini menelaah bagaimana tindakan biadab Israel terhadap para tahanan dan warga sipil Palestina bukan hanya merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional, tetapi juga berpotensi menyulut "Holocaust 2"---yakni sebuah lonjakan balasan dendam massal akibat trauma, penghinaan kolektif, dan keputusasaan.

Luka Sejarah yang Dilupakan

Bangsa Yahudi modern melalui entitas negara Israel sering menyebut Holocaust sebagai "Never Again", sebuah slogan moral yang menyerukan agar dunia tidak lagi membiarkan kekejaman seperti itu terjadi. 

Namun, ironi historis muncul ketika negara yang membawa warisan luka itu justru melakukan:

*Penahanan massal

*Penyiksaan seksual dengan benda tajam

*Penghinaan martabat (forced nudity, pemerkosaan, penyiksaan psikologis)

*Eksekusi tanpa proses hukum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun