Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ramadhan Akan Pergi, Dapat Berkah atau Cuma Lapar?

26 Maret 2025   07:04 Diperbarui: 26 Maret 2025   07:04 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berdoa (sumber gambar: AI Image)

4. Melanjutkan Puasa Sunnah

- Lanjutkan dengan puasa 6 hari di bulan Syawal (pahalanya seperti puasa setahun!).

- Biasakan puasa Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh (puasa 3 hari di pertengahan bulan Hijriyah).

5. Menjadikan Ramadhan Sebagai Titik Awal Perubahan

- Ramadhan bukan sekadar momen tahunan, tapi titik balik untuk menjadi pribadi yang lebih baik sepanjang tahun.

- Jangan biarkan semangat ibadah hanya bertahan di bulan Ramadhan, tapi pertahankan sepanjang hidup.

Ramadhan akan segera pergi. Pertanyaannya, apakah kita termasuk yang beruntung atau justru yang merugi?

Jika kita menjadi pribadi yang lebih baik, lebih taat, dan lebih dekat dengan Allah setelah Ramadhan, maka kita adalah orang yang beruntung.

Tapi jika setelah Ramadhan kita kembali ke kebiasaan buruk, lalai dalam ibadah, dan melupakan esensi Ramadhan, maka kita adalah orang yang merugi.

Semoga kita semua termasuk golongan yang beruntung dan keluar dari Ramadhan sebagai hamba yang lebih bertakwa. Aamiin!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun