Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Power of Daydreaming: Khayalan Itu Penting atau Cuma Buang-Buang Waktu?

15 Maret 2025   10:40 Diperbarui: 15 Maret 2025   06:51 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berkhayal (sumber gambar: Meta AI)

Melamun dan berfantasi kalau diarahkan dengan benar, bisa jadi alat yang luar biasa buat merancang masa depan, meningkatkan kreativitas, dan bikin hidup lebih seru

Pernah nggak kamu duduk bengong, tatapan kosong, lalu tiba-tiba tersenyum sendiri karena kepikiran sesuatu yang seru? Bisa jadi kamu sedang membayangkan liburan ke tempat eksotis, sukses jadi orang kaya, atau... lagi ngelamunin seseorang yang bikin jantung deg-degan.

Tapi, pertanyaannya: Apakah berkhayal itu baik atau malah bikin kita jadi pemalas?

Ternyata, daydreaming atau melamun bukan sekadar kegiatan iseng. Kalau dilakukan dengan benar, khayalan bisa jadi alat yang powerful buat meningkatkan kreativitas, menyusun rencana masa depan, bahkan bikin otak kita lebih cerdas!


Jenis-Jenis Khayalan & Manfaatnya

1. Khayalan Positif (Productive Daydreaming)

Ini adalah jenis khayalan yang mengarah pada pemecahan masalah dan kreativitas.

Contoh: Einstein menemukan teori relativitas saat sedang melamun tentang seseorang yang jatuh dari gedung!

Manfaat:

- Meningkatkan kreativitas

- Membantu menyusun strategi masa depan

- Bisa jadi sumber inspirasi dalam pekerjaan

2. Khayalan Negatif (Escapist Daydreaming)

Khayalan ini lebih ke arah pelarian dari kenyataan, sering terjadi saat seseorang stres atau nggak puas dengan hidupnya.

Contoh: Seseorang yang merasa gagal lalu terus-menerus berfantasi jadi orang lain tanpa usaha nyata.

Dampak buruk:

- Bisa bikin malas bertindak

- Menjauhkan dari kenyataan

- Menghambat perkembangan diri

3. Khayalan Erotis (You Know What I Mean)

Hayo, siapa yang suka berfantasi hal-hal romantis atau bahkan lebih dari itu?

Bisa jadi sumber kebahagiaan, tapi kalau kebanyakan malah jadi obsesi!

Manfaat (kalau sehat):

- Bisa meningkatkan rasa percaya diri

- Memotivasi untuk memperbaiki diri agar lebih menarik

- Membantu dalam hubungan romantis

Dampak negatif (kalau berlebihan):

Bisa jadi candu dan susah fokus pada dunia nyata

Ekspektasi terlalu tinggi terhadap pasangan di dunia nyata

Khayalan dalam Dunia Nyata: Bukti Bahwa Fantasi Bisa Jadi Kenyataan

AI (Artificial Intelligence) awalnya hanya ada dalam film fiksi ilmiah, sekarang malah jadi bagian dari hidup kita.

Mobil terbang dulu dianggap khayalan, sekarang beberapa perusahaan sudah mulai mengembangkannya.

Hubungan antara manusia & AI? Dulu mungkin terdengar absurd, sekarang malah makin banyak orang yang berinteraksi dengan AI secara emosional.

Kesimpulan & Tantangan

Melamun dan berfantasi nggak selalu buruk. Kalau diarahkan dengan benar, bisa jadi alat yang luar biasa buat merancang masa depan, meningkatkan kreativitas, dan bikin hidup lebih seru.

Tapi, hati-hati! Jangan sampai khayalan malah membuatmu terjebak dalam dunia yang tidak nyata dan lupa untuk bertindak di dunia sebenarnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun