Mohon tunggu...
Fikriyatul Falashifah
Fikriyatul Falashifah Mohon Tunggu... -

Petualang Seumur Hidup. Independen Mutlak. Koleris Sanguinis. Muslimah (amiiin)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tentang Indonesia: Krisis Apresiasi yang Kritis

28 Juli 2016   11:58 Diperbarui: 28 Juli 2016   12:17 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibarat berumah tangga, kita adalah bagian dari rumah tangga Indonesia. Biarkan orang luar tahunya Indonesia itu makmur dan gemah ripah loh jinawi, dengan masyarakat yang tenteram dan damai, sehingga negara lain pun tidak ragu untuk memberikan bantuan karena citra positif yang kita gaungkan. Biarlah kekurangan negeri kita hanya kita yang tahu, sebagaimana masalah rumah tangga kita sama sekali tidak boleh terdengar oleh pihak luar. Dan hendaknya, jika ada masalah, segera selesaikan dengan baik, tepat dan efisien.

Jika kita bukan dalam levelnya untuk menyelesaikan masalah, maka berkaryalah sesuai kapasitas kita. Sebagaimana jika dalam urusan rumah tangga, jika ada permasalahan yang bisa diselesaikan orang tua kita, biar cukup orang tua kita saja. Jangan ikut campur dan sok tahu sebagai anak, berikan bantuan dan dukungan serta kepercayaan kepada orang tua kita, selebihnya tetaplah belajar dan lakukan hal-hal sebagaimana levelnya seorang anak. Bahkan menjadi pemimpin dalam keluarga saja kita belum mengalaminya.

Melalui tulisan ini, saya mengajak generasi muda Indonesia untuk lebih sering membuka situs Good News From Indonesia, Kompas Muda atau National Geographic Indonesia, dibandingkan membuka situs yang berpotensi meracuni pikiran kita dan mengurangi kecintaan kita kepada Indonesia. Siapapun yang menjabat di negeri kita saat ini, terlepas dari apapun konflik dan baik buruknya pemerintahan anda, saya menyatakan dukungan sebagai warga negara. Saya belum tentu sebaik anda jika nanti saya memimpin, bahkan untuk memimpin wadah kecil saja saya belum berani, makanya saya menghargai keberanian anda untuk memimpin dalam wadah sebesar ini. Anda adalah orang-orang pilihan Allah untuk kita teladani, baik buruknya anda, umatlah yang mengilhami dan mempelajari. Kita butuh contoh baik dan contoh buruk untuk bisa belajar, bukan?

Untuk Ibu Sri Mulyani, jangan kapok untuk mengabdi di Indonesia. Saya mencintai negeri ini, dan saya yakin cinta anda lebih besar untuk negeri ini, yang membuat anda kembali menduduki posisi anda sekarang. Terima kasih sudah memberikan teladan yang baik dan menyebarkan aura positif di negeri ini, semoga amanah dan selamat berjuang.

-Catatan seorang anak awam yang belum tahu apa-apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun