Corona, corona, pergilah.Â
Ini benar-benar menyiksa.
Corona, corona, enyahlah.Â
Bencana non alam ini sungguh membuat kita tersungkur dipaksa harus karantina.
Corona, corona, pergilah.Â
Bumiku sembuhlah, Kehidupan kita benar-benar berubah.
Untuk segala, memohon ampunlah.
Untuk segala, kita memohon padanya.
Corona, corona, cukup sudah. Bumiku kini sunyi, aktivitas diskusi kami sepi, selera baca dan humor kami kering, tanpa pendamping bicara.
Banyak problem akar rumput kini terbengkalai, buruh-buruh dirumahkan, pedagang diberhentikan, pasar-pasar di tutup.
petani, nelayan, ketakutan. Panik bukan main.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!