Mohon tunggu...
Fajar Arianto
Fajar Arianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Karyawan

Menulis cerpen, bagi saya merupakan kesenangan dan dunia yang berbeda dengan aktivitas rutin saya. Selain itu, saya juga hobi bermusik dan menyenangi teknologi audio. Trima kasih sudah menyempatkan mampir ke lapak saya. Salam https://www.instagram.com/arianto.fa/?hl=id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Melon Nismah

28 April 2021   09:16 Diperbarui: 28 April 2021   09:36 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mbak enggak salah orang?"

"Kenapa pak?"

"Nismah sampun sedo setahun yang lalu. Anak itu meninggal enggak lama setelah ibunya wafat. Nismah sakit keras kurang terurus sama bapaknya."

"Maksud bapak?"

"Nismah meninggal karena sesak napas. Bapaknya telat membawa Nismah ke rumah sakit. Anak itu meninggal diperjalanan menuju rumah sakit."

"Itu foto Nismah sama ibunya." Kakek Nismah menunjukkan foto Nismah yang menempel di kaca gerobaknya.


"Benar, itu Nismah Arin yang aku ajak bicara kemarin malam di tepi jalan," batinku tidak percaya. Bibirku kelu sambil melihat foto Nismah sedang dipangku ibunya.

"Lalu aku berjumpa dengan siapa kemarin?" batinku bertanya.

"Buatku, semoga Nismah kini bahagia di alamnya sekarang, tidak merasakan  penderitaannya lagi di dunia."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun