Mohon tunggu...
Muhammad FaizPermana
Muhammad FaizPermana Mohon Tunggu... Mahasiswa

Sukses tidak akan datang kepada orang yang malas

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pemahaman Akuntansi Keuangan Pribadi Untuk Perencanaan Dan Kontrol Keuangan Individu

18 September 2025   23:20 Diperbarui: 18 September 2025   23:20 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pentingnya Akuntansi Keuangan Pribadi untuk Kesejahteraan Finansial


Di tengah kompleksitas ekonomi modern, pengelolaan keuangan pribadi menjadi tantangan serius. Bukan hanya soal mencatat pemasukan dan pengeluaran, akuntansi pribadi kini berkembang menjadi kerangka sistematis untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kondisi finansial seseorang.


Sejumlah penelitian menegaskan bahwa literasi keuangan, kontrol diri, dan financial self-efficacy berperan besar dalam membentuk perilaku finansial sehat. Dengan bekal ini, individu mampu menahan konsumsi berlebihan, menabung secara konsisten, serta menyusun strategi investasi yang realistis.


Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB) juga memberi kerangka untuk memahami faktor sikap, norma sosial, dan persepsi kontrol yang membentuk niat dan perilaku finansial nyata. Penerapannya terbukti meningkatkan financial well-being, yakni kondisi ketika seseorang mampu memenuhi kebutuhan saat ini, menyiapkan masa depan, dan merasa aman secara finansial.
Lebih jauh, dampak akuntansi pribadi tidak hanya menyentuh aspek teknis, tetapi juga psikologis dan sosial. Individu yang disiplin mencatat keuangannya cenderung lebih tenang, percaya diri, dan mampu mengurangi konflik rumah tangga terkait uang. Pada skala usaha kecil, pencatatan pribadi membantu pemisahan keuangan usaha dan pribadi, sehingga meningkatkan transparansi, akses modal, serta daya saing.


Di era digital, berbagai aplikasi pencatat keuangan dan platform fintech semakin mempermudah penerapan akuntansi pribadi. Namun, kemudahan ini juga harus diimbangi dengan disiplin agar tidak terjebak konsumsi impulsif melalui layanan instan seperti paylater.
Pada akhirnya, akuntansi pribadi bukan sekadar alat pencatatan, melainkan investasi jangka panjang bagi kesejahteraan. Ia membentuk budaya literasi keuangan lintas generasi, memperkuat fondasi keluarga, mendukung UMKM, hingga berkontribusi pada ketahanan ekonomi bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun