Mohon tunggu...
Faizal Khaqiqi
Faizal Khaqiqi Mohon Tunggu... Petani - Penulis

menulis adalah salah satu warisan terbaik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Pangkuan Takdir

27 Februari 2024   09:10 Diperbarui: 27 Februari 2024   09:16 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pohon asam menggerutu dengan bentuk kecilnya

Melihat pohon kelapa yang menjulang tinggi di atas semesta

Menangis, meratapi takdir yang digariskan

Lalu manusia berjalan di sekelilingnya

Melihat pohon mungil yang ditemuinya

Pohon asam mulai menampakkan pesonanya

Menunjukkan potensi keelokannya

Menjadi bonsai yang tinggi nilainya

Lalu Pohon asam berkata

Tuhan, aku malu atas kuasa kasih sayangmu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun