Mohon tunggu...
Fahrul Rozi
Fahrul Rozi Mohon Tunggu... Penulis - Saya adalah seorang pembelajar yang ingin tahu banyak hal

Aku berkarya maka aku ada

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filosofi Angka 8

5 Februari 2020   17:18 Diperbarui: 16 Juni 2021   10:06 18399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angka 8 mengandung filosofi | getwallpapers.com

Angka merupakan bentuk untuk menunjukkan jumlah sesuatu tertentu. Angka secara sinkroni berfungsi untuk berbagai hal. Di abad ke-21 angka angka digunakan untuk menyatakan suhu udara, baik Celsius, Fahrenheit, Reamur, maupun Kelvin. (C, F, R, K). Misalnya saja, 0F setara dengan -17C. 0 dan -17 sangat berarti dalam hal tersebut. Bayangkan jika orang yang menderita hipotermia akan melakukan perjalanan ke suatu tempat, kemudian ia divonis oleh dokter akan mengalami drop ketika sang penderita berada di kawasan yang suhunya dibawah 0C. Karena tidak ada angka atau angka belum ditemukan misalnya pada keadaan itu, maka kita dapat melihat angka dapat mempengaruhi kelangsungan hidup seseorang.

Selain hal tersebut, angka juga bernilai pragmatis. Apa buktinya? Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang akan dihadapkan dengan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tentu saja. Entah itu kebutuhan primer maupun sekunder. Semua itu dilakukan manusia tidak lain dan tidak bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dalam hal ini, manusia membutuhkan "benda ajaib" yang bernama uang. Mengapa saya katakan "benda ajaib.?" Bayangkan saja, hanya lembaran-lembaran kertas yang tertulis angka dikedua permukaannya lantas dapat laku di masyarakat. Semakin tinggi angka yang tertulis di lembaran-lembaran kertas tersebut, maka semakin banyak pula masyarakat yang berminat memilikinya.

Baca juga: Filosofi Angka 15

Misalnya saja orang akan lebih memilih uang pecahan Rp.100.000,- ketimbang pecahan uang Rp. 50.000,-. Maka ketika terdapat angka 1, 2, dan 5 didepan banyaknya angka nol, hal tesebut sangatlah berarti. Fungsi lain daripada angka didalam kehidupan kita sangatlah kompleks. Dalam contoh lain misalnya, angka dapat menunjukkan kecepatan, berat suatu benda, kadar suatu hal dalam suatu benda (kadar H2O dalam dalam buah apel misalnya). Sehingga banyak sekali fungsi angka dalam kehidupan kita sehari-hari atau bahkan kegiatan ilmiah.

Lalu, bagaimana sejarah angka itu sendiri? Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dari ruangguru.com bahwasanya angka ditemukan dalam selembaran tanah liat dan  dibuat oleh suku Sumeria yang tinggal di daerah Mesopotamia sekitar tahun 3.000 SM. Dalam beberapa peradaban, angka pun turut digunakan salah satunya di Mesir kuno yang ditulis diatas daun lontar.

Bangsa Mesir kuno menulis angka dengan tulisan heliogrif. Sedangkan, bangsa Roma menggunakan tujuh tanda untuk mewakili angka, yaitu I, V, X, L, C, D, dan M. Deretan tersebut dikenal dengan angka Romawi. Digunakan di seluruh Eropa hingga abad pertengahan. Sementara itu, angka modern saat ini berasal dari simbol yang digunakan oleh para ahli matematika Hindu India di tahun 200 SM. Kemudian, dikembangkan oleh seorang Arab sehingga disebut angka Arab. Sejarah lain menyebutkan jika angka 0 adalah angka yang tergolong baru diantara angka 1-9.

Angka 0 disinyalir baru muncul sekitar 700 SM oleh bangsa Babilonia. Namun keberadaannya pernah ditolak oleh gereja Kristen. Orang yang paling berjasa memperkenalkan angka nol di dunia ini adalah Al-Khawarizmi, seorang ilmuwan Muslim terkenal. Beliau memperkenalkan angka nol melalui karyanya yang monumental, Al-Jabr wa al-Muqbala. Familiar? Tentu, sekarang ini kita mengenalnya dengan nama Aljabar. Angka nol ini lalu dibawa ke Eropa oleh Leonardo Fibonacci dalam karyanya, Liber Abaci. Semakin dikenal luas di zaman Renaissance dengan tokoh-tokonya, Leonardo da Vinci dan Rene Descartes.

Baik, pada pembahasan kali ini, penulis telah merangkum filosofi Angka 8 yang nampaknya ditunggu-tunggu oleh para pembaca sekalian. Pada kesempatan kali ini penulis menyajikan 8 filosofi dari angka 8. Selamat membaca.

Penulis berpandangan bahwa angka 8 memiliki filosofi kestabilan. Maknanya adalah apabila angka 8 dilihat dari bentuknya ia berbentuk tak terputus dan tak memiliki ujung. Berbeda halnya dengan angka selain 8, 7 misalnya. Angka 7 memiliki ujung tak sebagaimana angka 8 yang tak memiliki ujung. Sehingga, angka 8 memiliki makna kestabilan. Entah itu kestabilan dalam hal ekonomi, ataupun hal lainnya yang berhubungan dengan kestabilan. Contoh lain adalah kestabilan imunitas tubuh seseorang yang akan mempengaruhi aktivitasnya sehari-hari. Sehingga terlihat sekali makna atau filosofi daripada angka 8 ini.

Pada poin kedua, penulis berpandangan bahwa angka 8 memiliki makna konsistensi atau keajegan. Bayangkan saja, alam semesta ini jika tak konsisten dengan kodratnya sendiri atau hukum alam maka akan banyak terjadi kekacauan. Misalnya saja matahari terbit dan turun ke bumi, kemudian antar planet saling bertabrakan satu sama lain. Tentunya ini sangat mengerikan bagi penduduk bumi terutama manusia. Maka dengan filosofi Angka 8 inilah bumi menjadi aman, tenteram dan damai tentunya. Sehingga angka 8 memiliki filosofi "kestabilan."

Penulis memiliki konsep tata ruang kota. Seandainya terdapat arsitek atau ahli tata ruang kota yang mendesain jalan raya dikota dengan konsep angka 8. Dimasing-masing lingkarannya taruhlah taman dengan segala pernak-perniknya dan air mancur. Kemudian agar tak disebut labirin, buatlah jalan keluar dari konsep angka 8 tersebut dengan menaungi jalan dengan konsep angka 8 tersebut dengan bentuk bujur sangkar atau persegi.

Baca juga: Filosofi Angka dalam Konteks Jawa

Keduanya (konsep jalan dengan angka 8) dan yang menaungi (bentuk jalan persegi sebagai jalan keluar) saling terhubung satu sama lain. Maka tentu dengan hal tersebut akan menciptakan keindahan seandainya saja dapat diterapkan. Sehingga dengan demikian, angka 8 memiliki filosofi "keindahan."

Di poin Keempat ini penulis memaknai bahwa angka 8 mengandung unsur keseimbangan. Bagaimana tidak, perhatikan saja dua lingkaran yang terdapat dalam bentuk angka 8, maka kita akan mendapati ukurannya akan sama. Sehingga dengan alasan tersebut penulis mengatakan bahwa terdapat unsur keseimbangan didalam angka 8. Keseimbangan itu perlu, mengapa? Karena Tuhan menciptakan segala sesuatunya secara seimbang. Ada panas dan dingin, ada tinggi dan pendek, ada besar dan ada kecil, semuanya saling melengkapi dan membentuk keseimbangan (balances) atau harmoni.

Tidak lupa untuk mewujudkan rasa tenteram, damai, semasih dan seimbang diperlukan rasa aman. Mengapa demikian? Mari kita lihat fakta di lapangan, Palestina yang negaranya tidak aman karena kerap kali terdapat invasi atau serangan dari pihak Israel karena sengketa jalur Gaza, maka tentu tidak ada rasa aman bagi pihak Palestina pastinya. Sehingga saat itu pula Palestina khususnya warga negaranya tentu tidak memiliki rasa tenteram, damai serasi apalagi seimbang.

Hal ini sangatlah diperlukan (rasa aman). Maka rasa aman dapat disimbolkan dengan borgol yang berbentuk seperti angka 8 dengan sekidit modifikasinya. Pada borgol angka 0 dan 0 dipisahkan oleh tanda "----" sebagai rantai kecil yang menghubungkan dua lingkaran (dalam hal ini angka 0). Dengan demikian angka 8 dapat dimaknai sebagai kemananan atau dapat disebut pula rasa aman. 

Pada poin keenam kali ini akan sekidit bersifat tradisional-subjektif. Artinya adalah, pengalaman tradisional yang tidak semua orang pernah mengalaminya. Padapoin ini penulis mencoba memberikan makna kepada angka 8 sesuai dengan pengalaman pribadi penulis. Pada permainan karet di usia penulis yang ke 6 tahun, penulis harus membentuk angka 0.

Permainan ini dilakukan dengan cara menaruh karet diatas tanah dan kita melempar karet yang lain yang kita miliki untuk membentuk 0. Jumlah karet yang kita miliki sama dengan banyaknya kesempatan kita untuk melempar karet lain, istilah sekarang dalam modern games adalah "nyawa." Maka ketika belum membentuk angka 0, sementara karet yang kita miliki telah habis, maka kita telah kalah dalam permainan lempar karet tersebut. Sehingga karet yang sudah dilemparkan oleh kita akan diambil oleh pemenang.

Dalam permainan ini, tidak semua karet dapat digunakan. Hanya karet yang berwarna merah dengan diameter lebar. Apa yang menyebabkan kita kalah dalam permainan tersebut? Angka yang harus kita bentuk adalah angka 0 bukan angka 8, sehingga itulah yang menyebabkan kita kalah dalam permainan. Sehingga berdasarkan pengalaman pribadi, penulis memaknai bahwasannya angka 8 adalah "permainan."

Baca juga: Filosofi Angka 7 KOMPASIANA

Pada poin ketujuh penulis akan kembali mengungkapkan filosofi mengenai angka 8. Angka 8 pada poin ketujuh ini penulis maknai sebagai "refleksi." Apa itu refleksi? Refleksi adalah pencerminan diri terhadap apapun, baik terhadap hal-hal yang sudah kita perbuat, ataupun merenungkan suatu hal. Sifat dalam angka 8 ini adalah kontemplatif. 

Sebab, jika kita melihat sesungguhnya angka 8 dapat terbentuk selain daripada gabungan 0 dan 0 yang disusun secara hierarkis, tapi juga dapat terbentuk karena pencerminan dari angka 3. Dengan pencerminan ini, maka akan membentuk angka 8. Sehingga dengan ini kita dapat melihat angka 8 mengajarkan kita untuk bercermin, mengukur diri, dan merenung untuk memperoleh kebenaran.

Pada pembahasan terakhir, penulis kembali berpangkal kepada pengalaman untuk menjelaskan filosofi angka 8. Bagaimana filosofinya? Baik, langsung saja, pada pengalaman penulis angka 8 berguna untuk menggulung benang layang-layang agar tidak kusut (rapih). Kerapkali ketika penulis tidak memiliki gulungan benang, maka penulis memanfaatkan pola angka 8 untuk merapikan dan menyimpan benang. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan jari jempol dan kelingking. Mungkin bagi pembaca yang pernah mengalami, akan berpandangan yang sama seperti penulis. Sehingga angka 8 dapat bernilai pragmatis.

Baiklah, mungkin itu yang dapat penulis kemukakan mengenai filosofi angka 8 yang penulis rangkum menjadi 8 bagian. Pertama angka 8 dapat dimaknai Dengan kestabilan, kedua angka 8 dimaknai dengan konsistensi, ketiga dapat dimaknai dengan keindahan, keempat dapat dimaknai dengan keseimbangan, kelima dapat dimaknai dengan keamanan atau rasa aman, keenam dapat dimaknai sebagai permainan, ketujuh dapat dimaknai dengan refleksi, dan terakhir kedelapan dapat dimaknai dengan memiliki nilai guna atau pragmatis.

Itulah filosofi angka 8 yang penulis dapat sampaikan, semoga dapat menambah inspirasi dan imajinasi para pembaca sekalian.

Terimakasih
Fahrul Rozi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun