Mohon tunggu...
Fahri Arfann
Fahri Arfann Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa baru kesejahteraan sosial Uin syarif hidayatullah jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kritisisasi narasi Bapak Study Rizal El Kontu : Pendapatnya tentang fenomena yang terjadi di Nepal

14 September 2025   23:20 Diperbarui: 14 September 2025   23:20 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apa yang terjadi di Nepal bukan soal larangan media sosial. Ini adalah contoh dari hilangnya esensi demokrasi : keberanian untuk mendengar.  Menutup akses masyarakat ke media sosial, bukan hanya koneksi digital yang dirampas, tapi ruang ekspresi, ruang kritik, dan ruang dialog.

Demonstrasi yang pecah adalah hasil dari akumulasi kekecewaan, korupsi, ketidakadilan sosial, dan kekuasaan elit. Negara bukan menjawab dengan mendengar, cukup sebaliknya merespons dengan gas air mata dan karet peluru. Alhasil bukan hanya luka fisik, tapi patahnya legitimasi.

Mencabut larangan media sosial setelah nyawa melayang adalah keputusan yang datang terlalu terlambat. Demokrasi tidak bisa dirawat hanya lewat pemilu, tapi harus dibangun dengan komunikasi yang terbuka dan keberanian untuk dikritik.

Nepal adalah cermin dan Indonesia seharusnya berkaca. Kita punya sejarah panjang di mana kritik dibungkam dan suara rakyat direpresi. Jangan sampai kita mengulangnya. Karena negara yang takut mendengar, cepat atau lambat, akan kehilangan suara rakyat sepenuhnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun