Mohon tunggu...
FAHMA MAMLU
FAHMA MAMLU Mohon Tunggu... -

Mahasiswa pgra

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yuk Bapak! Lebih Melek Parenting Education

20 September 2018   11:48 Diperbarui: 20 September 2018   11:54 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata parenting atau dalam bahasa indonesia lebih dikenal dengan pengasuhan sangat dekat dengan keseharian orang tua. Sayangnya, pengasuhan ini hanya dianggap sebagai keseharian atau hal yang wajar dilakukan oleh orang tua. Selain itu pengasuhan juga dianggap hal enteng sehingga semua orang tua menitikberatkan bukan pada pengasuhannya, tapi lebih pada pemenuhan kebutuhan anak.

 terlebih dalam kehidupan kota banyak orang tua karir yang rela menitipkan anak mereka ke pengasuh selama belasan jam untuk menjaga si anak. Padahal jika dicermati, pendidikan yang diterima oleh anak pertama kali saat dia mendapat pengasuhan. Sehingga guru di sekolah hanya pihak kedua dalam memberikan pendidikan kepada anak.

Di tahun 2000-an ke atas pemerhati anak sudah mulai peka terhadap permasalah-permasalahan anak. sehingga tercetuslah kegiatan seminar-seminar yang berhubungan dengan bagaimana cara mengasuh anak dengan baik atau biasa disebut dengan seminar parenting. 

Awalnya kegiatan seperti ini bisa memberikan dampak yang positif, namun semakin memasuki era millenial, seminar parenting memang semakin marak, akan tetapi rating pengasuhan anak dengan pola yang baik malah menurun. Terkadang ibu-ibu mengikuti kegiatan seminar parenting hanya sebagai ajang pamer-pameran dalam geng arisan atau untuk mencari pamor di sosial media setelah upload foto mereka ke akun-akun  media sosial.

Akibat adanya fenomena ini, masihkah efektif jka sasaran parenting education hanya ibu-ibu? Jelas terlihat bahwa kebanyakan yang hadir di forum tentang parenting hanya ibu-ibu. Jarang sekali kita melihat bapak-bapak hadir dalam acara tersebut. Padahal dalam melakukan pengasuhan, pasti bukan hanya ibu, namun bapak juga ikut andil dalam kegiatan tersebut. 

Jika bapak tidak paham bagaimana memberikan pengaushan yang baik kepada anak, maka anak tersebut pengasuhannya tidak seimbang, terlebih pengasuhan yang diterima oleh anak laki-laki. Banyak kasus transgender yang marak akhir-akhir ini, bisa disinyalir hal tersebut karena dalam pengasuhan anak laki laki tidak ada penyeimbang dalam hal pengasuhan. 

Sehingga anak hanya mengamati dan mencontoh sifat ibu. Tidak ada sosok gentlemen dari bapak yang harus juga diterima oleh anak laki-laki.

Oleh sebab itu, yuk bapak-bapak mulai melek untuk ikut andil dalam proses pengasuhan kepada anak. Tidajk sedikit para suami yang melemparkan tanggung jawab mengasuh anak kepada istri, yang seharusnya kegiatan tersebut dilakukan oleh kedua belah pihak. 

Apabila anak hanya mendapat pengasuhan dari sosok ibu, maka parenting yang dilakukan tidak akan efektif. Karena sosok yang harus diterima anak adalah sosok yang melembutkan dan sosok yang tegas. Sehingga dalam bersikap anak akan lebih mempertimbangkan karena telah mendapat dua aspek yang berbeda, yaitu sosok yang lembut dan sosok yang tegas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun