Mohon tunggu...
GoneGone
GoneGone Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tukang Ketik

Menulis, Membaca, Berpetualang dan Bercinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My Eternal Edelweiss

1 Februari 2023   06:00 Diperbarui: 1 Februari 2023   06:09 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*

"Nyony! Udah pagi, waktunya tidur!"

Bibirku tersungging ketika mendengar panggilan itu. Suamiku memasang tatapan cemburu yang sama setiap kali aku menghabiskan malam bersama tulisan-tulisanku.

"Iya, sebentar lagi, Sayang."

Sebentar lagi, biarkan aku mencurahkan rinduku pada Nat, Sayang. Jangan khawatir, di hatiku saat ini hanya ada kamu dan anak-anak kita. Nat hanya masa lalu. Dia mungkin cinta pertamaku, tapi kamu cinta terakhirku. Kamu penakluk puncak sekaligus penakluk hatiku saat ini dan seterusnya.

Nat, aku tidur dulu. Kali ini, kamu boleh mengunjungi mimpiku sesukamu. Tapi, bisakah sesekali kamu mengatakan sesuatu? Kangen, rindu, atau ... tolong katakan bahwa kamu sudah memaafkanku, Nat. Aku ingin mendengarnya.

***

25 November 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun