Mohon tunggu...
Fadhel Fikri
Fadhel Fikri Mohon Tunggu... Penulis - Co-Founder Sophia Institute.

Co-Founder Sophia Institute Palu, serta pegiat filsafat dan sains.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apakah Kerasukan Merupakan Gangguan Kesehatan?

9 Agustus 2019   21:43 Diperbarui: 4 Januari 2021   19:24 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam kondisi kesurupan penderita bisa melakukan gerakan-gerakan yang terjadi secara otomatis, tidak ada beban mental, dan tercetus dengan spontan begitu saja.

Lalu bagaimana dengan kesurupan masal?

Kondisi kesurupan masal sebenarnya bermula dari kesurupan individual yang kemudian menjadi masal karena ada orang lain yang melihat kemudian jadi tersugesti. Kesurupan individual, terpicu dan muncul sebagai reaksi atas apa yang sedang dirasakan oleh si penderita sebelum proses kesurupan itu terjadi. Sebagaimana kata Tan Malaka ketika mengutip Engels.

DTD bisa terjadi dari satu orang atau beberapa orang secara bersama-sama, saling memengaruhi, dan tentu tidak jarang menimbulkan kepanikan bagi sekitarnya. Kalau dalam satu kelompok remaja ada seorang yang mengalami kesurupan, mungkin yang lain terutama yang punya bakat/resiko kesurupan, mungkin bisa langsung "tertular".

Jangan salah paham, istilah tertular disini tidak berarti bahwa ada sesuatu yang pindah dari satu manusia ke manusia lain, tapi ADA manusia yang meniru perilaku kesurupan manusia lain. Kecenderungan meniru memang jadi ciri Homo sapiens.

Dalam kondisi kesurupan bedes bisa melakukan gerakan-gerakan yang terjadi secara otomatis, tidak ada beban mental, dan tercetus dengan bebas. Ini membuat otak jadi rileks, melampai tekanan mental karena minder atau tidak percaya diri. Setelah fase itu dilewati, biasanya fisik orang yang habis kesurupan merasa kelelahan tapi mental mereka mendapat kepuasan. Akibat rilis oksitosin.

Ini yg disebut dengan "primary gain" dari kesurupan, otak emosi bedes mendapatkan keuntungan dengan perilaku kesurupan.

Selain kepuasan mental karena banjirnya oksitosin dalam sirkuit-sirkuit di otaknya, si aktor kesurupan mendapat 'secondary gain' atau perhatian dari orang lain. Hehehe....

Ini sebabnya kesurupan tidak pernah terjadi pada saat orang sedang sendirian di kamar, selalu terjadi di depan orang lain. Caper aja.

Coba perhatikan, yang kesurupan sendiri atau masal disekolahan hampir pasti bukan bintang kelas atau divanya sekolah, karena orang-orang ini sudah jadi pusat perhatian. Yang kesurupan pada umumnya orang pinggiran di populasinya.

Jadiiiiii... pada dasarnya, kesurupan adalah kondisi neurologis (konstelasi psikologis) di otak sapiens yang merupakan cara untuk mendapatkan keuntungan ( gain ) untuk lepas dari tekanan mental yang tak disadari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun