Mohon tunggu...
Fadel Rumakat
Fadel Rumakat Mohon Tunggu... -

Kata adalah senjata dan tangan adalah Pelurunya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cepat Sebelum Pekat

28 Februari 2017   15:36 Diperbarui: 28 Februari 2017   15:58 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cepat!!!

Jika sang waktu dapa saya cepat kan
Akankah saya berada di keabadian
Yang diam..??
Ataukah saya akan beradap di kematian yang menikam aksara lalu menenggelamkan rembulan..?

Nona yang merona tak ada noda
Di sini ku menunggu
Perihal Waktu!!!
Lampiran batu!!!

Seperti kebanyakan pemabuk,
Sayapun akan mabuk pada yang tak nyata!!!
Berjalan dibawa normal,
berteduh di bawa harapan-harapan tak pasti oleh Warna cinta yang buram!!!

Tubuhku kaku bak kayu.
tak bisa bergerak apa lagi berlari Nona. Disini aku menunggu bak Wanita jalang yang tak punya malu!!!

Jikalau kau dalam tangan yang aman
Aku akan mati dalam damai

Rasa suka,bahagia, dan sakit
Datang bersamaan dalam waktu yang sama
Aku dilema hingga lemas nona

Ingin ku bertanya
Diantara keindahan apa yang bisa kau lihat.?
Mengapa kau lebih memilih untuk menjadi buta..??

Benarkah bahwa buta
Sesungguhnya membuatmu bertahan dan hidup??

Tidakkah kau berpikir bahwa buta
akhirnya membuatmu kehilangan
Makna bersyukur.

Cepatlah sebelum petang tenggelam
Dan malam menghadirkan gelap yang pekat
Maka kau Nona sesungguhnya akan menyesali buta-buta yang kau buat dengan sengaja.

Sepertinya aku terlihat agois ya!
Ah sudahlah mending aku senyum saja.
MERDEKA!

#sendalgeta
#Fadhel rumakat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun