Sore yg sejuk menerpa.Â
Di kota purwokerto tercinta.
Ditemani dengan hujan nan petir yg membara.
Pernankan saya, seorang pujangga yg sedang merindu.
Tetapi, rindu kali ini tertepiskan oleh sebuah sadar.
Kuselalu sabar dan sabar,
Kuselalu kuat dan kuat,
Kuselalu tabah dan tabah. Untuk persoalan rindu yg laranya tiada dua.
Menunggu tanpa pasti, bersabar tanpa kabar, dan menahan tanpa harus berbicara. Itulah sikapku, ketika mungkin  sebuah harap dan sebuah rindu telah tertepis oleh, "sadar".
Terimakasih wahai para pembaca..Â
Mohon maaf untuk tulisan kali ini tidak bisa terlalu panjang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!