Mohon tunggu...
Mamuth
Mamuth Mohon Tunggu... Full Time Blogger - teman bagi jiwa-jiwa yang bersahabat

kali, pagi, dan mentari

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perang Madinah, Penaklukan Mekah, dan Dalil-dalil Dajal

20 Januari 2022   18:06 Diperbarui: 14 Februari 2023   22:21 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keyakinan Muhammad terbukti benar, pengikutnya yang berasal dari Yasrib merupakan orang-otang yang bisa diandalkan.  Setelah memindahkan basis dakwah dari Mekah, dengan bantuan dari mereka jumlah pengikutnya dari waktu ke waktu terus bertambah sehingga umatnya terus tumbuh menjadi besar. 

Tak kalah penting, apa yang dicita-citakanya mulai membuahkan hasil. Warga pendatang dari Mekah yang disebut kaum Muhajirin serta penduduk asli yang disebut kaum Anshar mampu dipersatukannya. Kehidupan ekonomi mereka yang sebagian besar merupakan kalangan orang miskin mulai diperbaiki dan keadilan ditegakkan.

...maka dia memberi kamu tempat menetap dan dijadikannya kamu kuat dengan pertolongannya dan diberikannya kamu rejeki yang baik agar kamu bersyukur (QS.8:26)

Perbaikan nasib dari sebuah masyarakat yang dipersatukan, antara muhajirin dan anshar tersebut tersiar hingga ke Mekah. Penduduk Mekah yang dulunya apatis mulai tergiur untuk menjadi pengikut Muhammad, dan menggabungkan diri menyusul mereka yang telah lebih dahulu berhijrah.

Setibanya Muhammad serta muhajirin generasi awal ke Yasrib bukan berarti tanpa alang melintang. Banyak suku yang menentang dan memusuhi, memaksa Muhammad beserta pengikutnya terlibat dalam peperangan demi peperangan. 

Dua golongan  ahli kitab  Yahudi dan umat Kristiani (Nasrani) yang ada di Yasrib, masing-masing sering membuat masalah dan tidak menunjukkkan keinginian untuk hidup rukun berdampingan. Banyak pula dari kedua golongan itu yang menolak keberadaan Muhammad serta para sahabatnya di kota itu. 

Lalu orang-orang yang disebut kaum munafik yang tidak punya pendirian menambah rumit masalah yang harus dihadapi. Begitupula suku Arab Badui yang sudah menjadi pengikutnya tetapi sangat sukar untuk diatur, melengkapi berat beban yang harus ditanggung oleh Muhammad.

Kedatangan penduduk Mekah yang menggabungkan diri melalui hijrah susulan menambah kekuatan tersendiri bagi keberhasilan Muhammad menguasai seluruh kota Yasrib yang kemudian berubah nama menjadi Madinah. Berkat tambahan kekuatan tersebut, suku-suku yang menentang dan memusuhi berhasil ditundukkan melalui peperangan. Kedua golongan ahli kitab diperangi sekaligus dan berhasil dikalahkan.

dan orang-orang yang beriman setelah itu kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu, maka mereka termasuk golonganmu (QS.8:75)

Dalam rangka memerangi kedua golongan ahli kitab tersebut muncul ayat-ayat Mutasyabihat yang menjadi dalil bagi para Dajal melakukan aksi bom bunuh diri di gereja, bahkan rasa permusuhan dari sebagian umat islam secara umum terhadap Yahudi dan umat Kristiani.

Muhammad dalam Quran sejatinya mengakui kebenaran dari ajaran agama, baik Yahudi maupun Kristiani. Taurat sebagai kitab suci Bani Israil diakui kesahihannya,

dan bagaimana mereka akan mengangkatmu menjadi hakim mereka padahal mereka mempunyai Taurat yang di dalamnya terdapat hukum Tuhan...(5:43)

demikian halnya Injil pada umat Kristiani

dan hendaklah pengikut injil memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan tuhan di dalamnya. barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut yang diturunkan tuhan di dalamnya, mereka itulah orang-orang yang fasik. (5:47)

Quran sendiri sesungguhnya merupakan turunan dari kitab suci yang ada (5:48) termasuk Taurat dan Injil (3:3). Makanya umat islam di dalam rukun iman diwajibkan beriman kepada kedua kitab suci tersebut. Pada mulanya Muhammad menginginkan serta mendorong agar kedua golongan itu untuk menjalankan ajaran agama sebagaimana digariskan dalam kitab sucinya masing-masing.

sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan Taurat, Injil,dan yang diturunkan kepada mereka dari tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. di antara mereka ada sekelompok yang jujur dan taat. dan banyak di antara mereka sangat buruk perbuatannya. (5:66)

Namun seperti halnya diungkap dalam ayat tersebut, hanya sedikit yang menjalankan agamanya dengan benar sedangkan kebanyakan dari mereka sangat menyimpang. Antar sesama golongan Bani Israil saling bermusuhan satu sama lain

kemudian kamu Bani Israil membunuh dirimu dan mengusir segolongan pada kamu dari kampung halamannya (2:85)

Bani Israil juga saling membenci dengan umat Kristiani

dan orang Yahudi berkata "orang Nasrani itu tidak memiliki sesuatu" orang Nasrani juga berkata "orang Yahudi itu tidak memiliki sesuatu" (2:113)

masing-masing mengklaim bahwa agamanyalah yang benar dan menganggap agama lain sesat

wahai Ahli Kitab! mengapa kamu berbantah-bantahan tentang Ibrahim padahal Taurat dan Injil diturunkan setelah dia? (3:65)

Demikian halnya terhadap umat Islam, baik umat Yahudi maupun Kristiani yang ada di Madinah mengklaim sebagai agama yang paling benar sehingga sering terjadi perdebatan yang berbuah rasa permusuhan dan kebencian serta banyak juga yang menghina atau melecehkan Muhammad.  

Anehnya, ketika terjadi konflik antar sesama Bani Israil maupun Bani Israil dengan umat Kristiani, mereka sering meminta Muhammad untuk menengahi atau menjadi hakim (lihat 5:43 dan 47). Muhammad sangat menyayangkan, tokoh-tokoh agama Yahudi dan Kristiani yang ada di sana tidak mampu mengatur serta mengendalikan umatnya sendiri

mengapa para ulama dan para pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan makan yang haram  sungguh amat buruk apa yang mereka perbuat (5:63)

Dorongan agar umat Yahudi dan Kristiani untuk menjalankan ajaran agamanya dengan benar tidak direspon dengan baik serta tokoh-tokoh agama mereka tidak berkutik, Muhammad lantas berupaya dengan cara yang halus agar mereka mau masuk agama islam. Akan tetapi ternyata mereka menolaknya

dan apabila dikatakan,"berimanlah kepada apa yang diturunkan Allah " mereka menjawab "kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami" dan mereka ingkar kepada apa yang setelahnya (2:91)

Lalu Muhammad pun menyampaikan ancaman

wahai orang-orang yang telah diberi kitab! berimanlah kepada apa yang kami turunkan yang membenarkan kitab yang ada pada kamu sebelum kami mengubah wajah-awajahmu lalu kami putar ke belakang  atau kami laknat mereka  sebagaimana melaknat orang-orang pada hari sabat (4:47)

perlu sedikit dijelaskan bahwa yang dimaksud  'membenarkan kitab yang ada pada kamu' bukan berarti kitab suci mereka salah. Dalam konsep Muhammad  kata 'membenarkan' 

orang yang datang membawa kebenaran dan orang yang membenarkannya mereka itulah orang yang bertaqwa (39:33)

 yang sudah benar kemudian dibenarkan, artinya mengakui kebenaran. Contohnya, salah satu sahabat yaitu Abu Bakar mendapat gelar As-Siddiq 'orang yang membenarkan' karena mengakui kerasulan Muhammad. 

Ajakan yang bernada ancaman masih tidak dipedulikan, langkah terakhir yang diambil Muhammad ialah memerengi mereka. Oleh sebab tidak menginginkan membuat kebijakan perang yang tidak diketahui penyebabnya oleh para pengikut, Muhammad berupaya untuk menunjukkan keburukan mereka dengan jalan menyampaikan ayat-ayat yang memancing kemarahan. Pertama-tama Muhammad menarik diri pengikutnya dari pergaulan dengan golongan di luar kalangannya.

orang-orang mukmin hanyalah yang beriman kepada tuhan dan rasul dan apabila berada bersama dengan dia dalam satu urusan bersama mereka tidak meninggalkan sebelum meminta izin kepadamu (24:62)

Untuk menghindari kesan intimidasi, karena umat islam sudah tumbuh menjadi besar, Muhammad mengarahkan agar kedua golongan ahli kitab Yahudi dan Kristiani di Madinah itu dapat diperangi sekaligus. Muhammad membuat seolah-olah kedua kelompok yang saling bermusuhan itu bersatu menentang umat islam

wahai orang-orang yang beriman! janganlah kamu menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia mereka satu sama lain saling melindungi. barangsiapa yang menjadikan mereka teman setia maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka (5:51)

dari ayat ini juga ditimbulkan sebuah kesan bahwa kedua golongan tersebut adalah buruk atau bahkan sesat. Terlebih diperkuat dengan ayat-ayat

sesungguhnya agama disisi tuhan hanyalah islam (3:19)

dan untuk mengimbangi kedua golongan yang mengklaim dirinya masing-masing sebagai yang paling benar dibuat pula ayat

barangsiapa mencari agama selain islam meka dia tidak akan diterima (3:85)

Setelah itu Muhammad berusaha memojokan umat Yahudi dengan mengungkit kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh leluhur mereka

sesungguhnya kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan kami telah mengutus kepada mereka rasul-rasul dengan membawa apa yang tidak sesuai dengan keinginan mereka, sebagian rasul itu mereka dustakan dan sebagian lagi mereka bunuh (5:70) 

Kemudian Muhammad membangkitkan rasa permusuhan baik dari umat Yahudi kepadanya maupun kepada umat Islam serta sebaliknya dengan menyebutnya sebagai bangsa yang dilaknat oleh tuhan

mereka berkata "hati kami telah tertutup" Tidak! tuhan telah melaknat dikarenakan keingkaran mereka tetapi sedikit sekali mereka yang beriman (2:88)

Begitupula terhadap umat Kristiani, Muhammad mengobarkan kemarahan mereka

sungguh telah kafir orang yang berkata "sesungguhnya tuhan itu dialah al-Masih putra Maryam (5:17)

Begitu muncul reaksi yang keras dari  Yahudi dan umat Kristiani, muhammad menyampaikan ayat-ayat yang memerintahkan untuk memerangi kedua kelompok yang telah digiringnya untuk menjadi bersatu tersebut, sekalipun dalam kenyataanya mereka itu saling bermusuhan.

perangilah orang yang tidak beriman kepada tuhan dan hari kemudian mereka yang tidak mengharamkan apa yang diharamkan tuhan dan rasulnya dan mereka yang tidak beragama dengan agama yang benar, yaitu orang-orang yang telah diberi kitab (9:29)

Muhammad adalah orang yang sangat berhati-hati. Karena yang dihadapinya dua golongan sekaligus, dia berupaya menjaga mental para pengikutnya agar tidak jatuh sehingga akan berakibat pada kegagalan skenarionya.

maka janganlah kamu lemah dan mengajak damai karena kamulah yang lebih unggul (47:35)

Muhammad juga merupakan orang yang amat teliti sehingga bisa membaca apa yang akan dilakukan oleh pihak musuhnya

mereka tidak akan memerangi kamu bersama-sama kecuali di negeri-negeri yang berbenteng atau dibalik tembok (59:14)

Muhammad Lantas menyerang mereka dari arah yang tidak terduga sehingga benteng-benteng pertahanan itu tidak memberikan dampak yang menguntungkan bagi lawan\dan mereka pun mampu dikalahkan. Setelah berhasil dikalahkan, rumah dan perkampungan mereka dibakar, kemudian kedua golongan ahli kitab tersebut diusir dari Madinah.

dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir diantara ahli kitab dari kampung halamannya (59:2)

Golongan munafik adalah orang-orang kedua kakinya berpijak di dua halaman. Di saat Muhammad menghadapi konflik dengan pihak lain, orang-orang munafik itu seolah-olah memihak Muhammad. Namun bila sedang bersama pihak lawan, mereka juga menyatakan dukungannya. Akan tetapi ketika terjadi perang, mereka tidak berada dalam pasukan manapun alias tidak ikut berperang. Keberadaan mereka seperti halnya suku Arab Badui yang telah masuk islam namun sulit diarahkan. Kehadiran mereka berdua hanya menjadi rongrongrongan yang menambah rumitnya persoalan yang harus diselesaikan Muhammad. Sesudah pihak-pihak yang dengan jelas menentang serta memusuhi, kedua kelompok - munafik dan suku Arab Badui- tersebut tidak punya alasan lagi untuk tidak patuh. Semua rintangan berhasil daiatasi, Madinah pun jatuh sepenuhnya ke dalam kekuasaan Muhammad.

Langkah selanjutnya, Muhammad membawa pengikutnya dari Madinah menuju Mekah. Dengan jumlah pasukan perang yang sangat besar yang datang melalui berbagai penjuru, sesisi kota dikepungnya. Tanpa perlawanan, penduduknya yang ketakutan meletakan senjata. Mekah pun ditaklukannya.

Setelah ummul qura berada di bawah kendalinya, Muhammad lantas mengultimatum warganya. Mereka diberi waktu empat bulan untuk memilih masuk islam atau keluar dari Mekah. 

(1) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian (2) maka berjalanlah kamu di bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah dan sesungguhnya Allah menghinakan orang kafir (QS.9:1-2)

Islam tidak dipaksakan kepada setiap orang, tetapi diwajibkan kepada kotanya. Hanya umat muslim yang boleh tinggal di Mekah. Mereka yang bertahan dalam keyakinannya semula diharuskan untuk pergi jauh  dari Ibu Kota, dengan ancaman akan dibunuh bila masih ditemukan oleh umat islam.

apabila telah habis bulan-bulan haram maka perangilah orang musyrik di mana saja kamu temui, tangkaplah dan kepunglah mereka, dan awasilah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan melaksanakan salat serta menunaikan zakat maka berilah kebebasan kepada mereka, sungguh Allah Mahapengampun Mahapenyayang (QS.9:5)

Sesudah jangka waktu empat bulan yang diberikan terpenuhi, disampaikanlah ayat yang memerintahkan umat islam untuk membunuh setiap orang yang mau masuk islam yang berada di Mekah dan sekitarnya

wahai orang-orang yang beriman, perangilah orang kuffar yang di sekitar kamu dan hendaklah mereka merasakan sikap tegas darimu, dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang yang bertakwa (QS.9:123)

Ketika  masih berjumlah sedikit, sebelum peristiwa hijrah, umat islam di mekah menjadi sasaran intimidasi dari umat non muslim. Kebijakan tersebut dibuat lantaran Muhammad menghawatirkan terjadi hal yang sebaliknya. Setelah menjadi mayoritas, umat islam menjadi pelakau intimidasi kepada non muslim yang merupakan minoritas di kota tersebut.

Ayat disampaikan, perintah dilaksanakan, penduduk Mekah sebagaimana juga Madinah bersatu dengan jalan satu tuhan dan satu agama.

Dajal melanggar batasan

Para kelompok Dajal tidak memahami , di dalam ayat-ayat disebutkan bahwasanya yang harus diperangi ialah orang kuffar. Misalkan saja dalam QS.9:123, QS.48:29, dan QS.66:9. Adapun yang dimaksud dengan Kuffar, ialah tingkatan yang paling tinggi dari kekafiran, sering disebut sebagai kafir harbi yaitu orang yang memerangi Muhammad beserta pengikutnya.

sesungguhnya orang kafir dan menghalang-halangi di jalan Allah dan rasul setelah ada petunjuk yang jelas dari mereka (QS.47:32)

Dalam pengertiannya yang umum, Kuffar ialah orang yang melakukan kekerasan hingga peperangan yang dipicu oleh perbedaan keyakinan. Lebih terang lagi batasan mengenai perintah perang terdapat dalam QS.2:190-193

(190) dan perangilah di jalan Allah orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.  (191)dan buhnuhlah mereka diamana kamu temui dan usirlah mereka di mana mereka telah mengusir kamu. dan fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam, kecuali mereka memerangi kamu di tempat itu, jika mereka memerangi kamu maka perangilah mereka. demikianlah balasan bagi orang yang kafir (192) tetapi jika mereka berhenti sesungguhnya Allah Mahapengampun, Mahapenyayang (193) maka perangilah mereka itu hingga tidak adalagi fitnah dan agama hanya bagi Allah semata. Jika mereka berhenti maka tidak ada permusuhan kecuali terhadap orang yang zalim (193)

Ayat-ayat tersebut hanyalah pengulangan-pengulangan. Pada intinya orang yang harus diperangi ialah orang yang memerangi. sementara para dajal yang melakukan penyerangan terhadap gereja, mereka memerangi orang yang hendak beribadah. Disamping, konsep islam kafir itu sebagaimana dalam QS.24:62 dan QS.47:32 serta banyak lagi ayat yang lain hanyalah berlaku di Madinah, Mekah, dan sekitarnya jaman Muhammad.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun