wahai Ahli Kitab! mengapa kamu berbantah-bantahan tentang Ibrahim padahal Taurat dan Injil diturunkan setelah dia? (3:65)
Demikian halnya terhadap umat Islam, baik umat Yahudi maupun Kristiani yang ada di Madinah mengklaim sebagai agama yang paling benar sehingga sering terjadi perdebatan yang berbuah rasa permusuhan dan kebencian serta banyak juga yang menghina atau melecehkan Muhammad. Â
Anehnya, ketika terjadi konflik antar sesama Bani Israil maupun Bani Israil dengan umat Kristiani, mereka sering meminta Muhammad untuk menengahi atau menjadi hakim (lihat 5:43 dan 47). Muhammad sangat menyayangkan, tokoh-tokoh agama Yahudi dan Kristiani yang ada di sana tidak mampu mengatur serta mengendalikan umatnya sendiri
mengapa para ulama dan para pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan makan yang haram  sungguh amat buruk apa yang mereka perbuat (5:63)
Dorongan agar umat Yahudi dan Kristiani untuk menjalankan ajaran agamanya dengan benar tidak direspon dengan baik serta tokoh-tokoh agama mereka tidak berkutik, Muhammad lantas berupaya dengan cara yang halus agar mereka mau masuk agama islam. Akan tetapi ternyata mereka menolaknya
dan apabila dikatakan,"berimanlah kepada apa yang diturunkan Allah " mereka menjawab "kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami" dan mereka ingkar kepada apa yang setelahnya (2:91)
Lalu Muhammad pun menyampaikan ancaman
wahai orang-orang yang telah diberi kitab! berimanlah kepada apa yang kami turunkan yang membenarkan kitab yang ada pada kamu sebelum kami mengubah wajah-awajahmu lalu kami putar ke belakang  atau kami laknat mereka  sebagaimana melaknat orang-orang pada hari sabat (4:47)
perlu sedikit dijelaskan bahwa yang dimaksud  'membenarkan kitab yang ada pada kamu' bukan berarti kitab suci mereka salah. Dalam konsep Muhammad  kata 'membenarkan'Â
orang yang datang membawa kebenaran dan orang yang membenarkannya mereka itulah orang yang bertaqwa (39:33)
 yang sudah benar kemudian dibenarkan, artinya mengakui kebenaran. Contohnya, salah satu sahabat yaitu Abu Bakar mendapat gelar As-Siddiq 'orang yang membenarkan' karena mengakui kerasulan Muhammad.Â