Mohon tunggu...
Mamuth
Mamuth Mohon Tunggu... Full Time Blogger - teman bagi jiwa-jiwa yang bersahabat

kali, pagi, dan mentari

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perang Madinah, Penaklukan Mekah, dan Dalil-dalil Dajal

20 Januari 2022   18:06 Diperbarui: 14 Februari 2023   22:21 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Golongan munafik adalah orang-orang kedua kakinya berpijak di dua halaman. Di saat Muhammad menghadapi konflik dengan pihak lain, orang-orang munafik itu seolah-olah memihak Muhammad. Namun bila sedang bersama pihak lawan, mereka juga menyatakan dukungannya. Akan tetapi ketika terjadi perang, mereka tidak berada dalam pasukan manapun alias tidak ikut berperang. Keberadaan mereka seperti halnya suku Arab Badui yang telah masuk islam namun sulit diarahkan. Kehadiran mereka berdua hanya menjadi rongrongrongan yang menambah rumitnya persoalan yang harus diselesaikan Muhammad. Sesudah pihak-pihak yang dengan jelas menentang serta memusuhi, kedua kelompok - munafik dan suku Arab Badui- tersebut tidak punya alasan lagi untuk tidak patuh. Semua rintangan berhasil daiatasi, Madinah pun jatuh sepenuhnya ke dalam kekuasaan Muhammad.

Langkah selanjutnya, Muhammad membawa pengikutnya dari Madinah menuju Mekah. Dengan jumlah pasukan perang yang sangat besar yang datang melalui berbagai penjuru, sesisi kota dikepungnya. Tanpa perlawanan, penduduknya yang ketakutan meletakan senjata. Mekah pun ditaklukannya.

Setelah ummul qura berada di bawah kendalinya, Muhammad lantas mengultimatum warganya. Mereka diberi waktu empat bulan untuk memilih masuk islam atau keluar dari Mekah. 

(1) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian (2) maka berjalanlah kamu di bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah dan sesungguhnya Allah menghinakan orang kafir (QS.9:1-2)

Islam tidak dipaksakan kepada setiap orang, tetapi diwajibkan kepada kotanya. Hanya umat muslim yang boleh tinggal di Mekah. Mereka yang bertahan dalam keyakinannya semula diharuskan untuk pergi jauh  dari Ibu Kota, dengan ancaman akan dibunuh bila masih ditemukan oleh umat islam.

apabila telah habis bulan-bulan haram maka perangilah orang musyrik di mana saja kamu temui, tangkaplah dan kepunglah mereka, dan awasilah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan melaksanakan salat serta menunaikan zakat maka berilah kebebasan kepada mereka, sungguh Allah Mahapengampun Mahapenyayang (QS.9:5)

Sesudah jangka waktu empat bulan yang diberikan terpenuhi, disampaikanlah ayat yang memerintahkan umat islam untuk membunuh setiap orang yang mau masuk islam yang berada di Mekah dan sekitarnya

wahai orang-orang yang beriman, perangilah orang kuffar yang di sekitar kamu dan hendaklah mereka merasakan sikap tegas darimu, dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang yang bertakwa (QS.9:123)

Ketika  masih berjumlah sedikit, sebelum peristiwa hijrah, umat islam di mekah menjadi sasaran intimidasi dari umat non muslim. Kebijakan tersebut dibuat lantaran Muhammad menghawatirkan terjadi hal yang sebaliknya. Setelah menjadi mayoritas, umat islam menjadi pelakau intimidasi kepada non muslim yang merupakan minoritas di kota tersebut.

Ayat disampaikan, perintah dilaksanakan, penduduk Mekah sebagaimana juga Madinah bersatu dengan jalan satu tuhan dan satu agama.

Dajal melanggar batasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun