Mohon tunggu...
Exina Nainggolan
Exina Nainggolan Mohon Tunggu... STT EKUMENE MEDAN

"Menulis adalah suatu bentuk kejujuran terdalam—dari hati yang belajar, untuk pikiran yang terbuka."

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menemukan Cinta yang Sejati:Jangan Takut Sendiri

25 Agustus 2025   20:35 Diperbarui: 25 Agustus 2025   20:35 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto:sosok seorang wanita yang berdiri di tepi air (Sumber;Pinteres:leregi renga)

Sering kali kita merusak hidup sendiri dengan memilih orang yang salah. Banyak orang terburu-buru menjalin hubungan tanpa berpikir panjang, seolah-olah menjadi "milik seseorang" lebih penting daripada menjadi "seseorang" yang utuh.

Padahal, cinta yang lahir hanya dari rasa nyaman atau sekadar takut kesepian tidak akan pernah membuat kita benar-benar hidup. Cinta yang hadir hanya karena butuh ditemani tidur, atau sekadar ingin diperhatikan tanpa gairah dan visi bersama, pada akhirnya akan terasa hampa.

Bayangkan, apakah cinta seperti itu mampu menginspirasi kita ketika membuka mata di pagi hari? Tentu tidak. Yang kita butuhkan adalah cinta yang lebih mendalam cinta yang mendorong kita tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, cinta yang menghadirkan keintiman yang langka, bukan sekadar kebersamaan seadanya.

Masalahnya, banyak orang masih berkata, "Aku tidak ingin sendiri!" Padahal, kesendirian bukanlah musuh. Justru dengan berani sendiri kita bisa menemukan siapa diri kita sebenarnya.

Kesendirian mengajarkan banyak hal. Dengan makan sendiri, berjalan sendiri, atau tidur sendiri, kita belajar mencintai diri. Dari sana kita akan tumbuh, menemukan apa yang benar-benar menginspirasi, merangkai mimpi, memperkuat keyakinan, hingga menemukan kejelasan hidup yang indah.

Dan pada akhirnya, ketika kita bertemu seseorang yang membuat hati bergetar, kita bisa benar-benar yakin. Bukan karena takut sepi, melainkan karena kita sudah yakin pada diri sendiri.

Namun jika melihat kondisi sekarang, banyak anak muda justru stres karena cinta. Media sosial dipenuhi curhatan tentang hubungan toxic, kisah ditinggalkan tanpa alasan, hingga pasangan yang selingkuh.

Di TikTok, kita sering menjumpai konten galau, video menangis, bahkan cerita putus cinta yang viral. Tidak sedikit yang kehilangan fokus belajar, semangat kerja menurun, bahkan depresi hanya karena hubungan tidak berjalan sesuai harapan.

Fenomena ini nyata. Ada teman kuliah yang nilainya anjlok gara-gara patah hati, ada pula yang sampai menutup diri dari keluarga hanya karena merasa "tidak dianggap" oleh pasangannya.

Padahal, cinta seharusnya menguatkan, bukan melemahkan. Hidup masih panjang, impian masih banyak menunggu, dan orang-orang yang benar-benar peduli tetap setia di sisi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun