"Kalau dilihat kayak sungai biasa gitu. Jadi bagus karena dimanfaatkan untuk wisata alam," katanya.
Keasrian dan alami wisata Kali Jompo tidak banyak polesan cat warna warni sana-sini seperti tempat wisata umumnya. Suasana di sini alami, dari sungai dan pemandangan sekitar.
Serupa dikatakan Putri Adila, pengunjung lain asal Sumbersari, Â Jember. Â Kesejukan di Kali Jompo, Â karena air jernih dan pepohonan di sekitar rimbun.
"Asri seger. Adem juga suasananya. Ini sudah bagus dibiarkan alam," katanya.
Sama seperti Hilma, Putri datang ke wisata Kali Jompo karena tahu dari postingan di media sosial. Kali Jompo, katanya, menambah pilihan wisata kalau di Jember
Jangan rusak dengan sampah
Sayangnya, tempat sejuk nan asri ini masih ada sampah terserak di beberapa titik. Sampah-sampah itu, kata Hilma, merusak estetika tempat wisata.
Pengunjung, katanya, harus sadar dan jaga kebersihan dan keasrian Kali Jompo bersama. Pengelola sediakan tempat sampah, katanya, agar pengunjung tidak asal buang sampah.
"Dimana dan kemana dan kapanpun, perlu jaga kebersihan. Termasuk ketika berwisata," kata mahasiswa Universitas Negeri Surabaya ini.
Jaga alam, bantu ekonomi warga
Zainul Muhtadi, penggagas wisata Kali Jompo cerita awal mula muncul niat Kalijompo jadi tempat wisata alam. Kala itu, dia sedang menikmati rujak di warung terbuka di pinggir kali merasakan ketenangan dan sejuk.
Air sungai mengalir deras, dan jernih dengan air gemericik deras. Pohon-pohon karet menjulang dan pohon-pohon kopi yang rimbun.
"Wah, di sini, kok adem, sejuk. Duduk-duduk santai di bawah pohon rasanya enak sambil menikmati rujak. Andai dimanfaatkan jadi tempat wisata, kira-kira bisa nggak ya? Bagaimana caranya?," kata Tadi, sapaan akrabnya, mengenang kejadian Agustus tahun lalu.
Selang beberapa hari kemudian, Tadi, mengajak pemuda dan sebagian warga untuk memikirkan andai Kali Jompo jadi tempat wisata. Mereka yang berdomisili di sekitar Kali Jompo setuju.