Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... GURU - PENCARI MAKNA

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Notifikasi Jiwa: Surat untuk Generasi yang Lupa Bernapas

10 Juni 2025   13:02 Diperbarui: 11 Juni 2025   14:19 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang perempuan duduk di bangku taman, menatap langit senja sambil memegang cangkir kopi—simbol jeda di tengah kesibukan.(Pexels)

Beranilah untuk melambat. Karena kadang, satu menit hadir sepenuhnya... lebih bermakna daripada seharian sibuk tapi kosong.

Aku Belajar Hidup Kembali, Perlahan

Sekarang aku sedang belajar bukan belajar sukses, bukan belajar cepat, tapi belajar hadir.

Belajar menciptakan ruang kecil yang tak ditentukan algoritma, tempat aku bisa menjadi diriku yang tak perlu sibuk menjelaskan diri.

Aku menyeduh teh sore tanpa tergesa, membiarkan uapnya naik pelan seolah mengingatkanku bahwa tak semua hal harus buru-buru.

Aku menulis, bukan untuk dilihat, tapi karena ada perasaan yang ingin diberi tempat.

Aku mendengarkan cerita teman tanpa menyusun balasan di kepala, karena kadang, menjadi pendengar yang penuh adalah bentuk cinta yang paling sederhana.

Aku belajar memandangi matahari yang menyelinap masuk lewat celah jendela, dan untuk pertama kalinya, merasa cukup.

Bukan karena segalanya sempurna, tapi karena aku memilih berdamai dengan ketidaksempurnaan.

Aku tak lagi ingin hidup hanya di atas kalender dan daftar tugas. Tak ingin sekadar "berjalan" dalam rutinitas yang tak pernah kutanya tujuannya.

Aku ingin hadir dalam arti yang paling utuh. Aku ingin benar-benar hidup, bukan sekadar bertahan.

Karena hidup bukan hanya tentang bertahan napas. Tapi tentang merasakan napas itu, dan bersyukur bahwa kita masih di sini, masih bisa mencintai, merasakan, menjadi.

Kita Tak Harus Hebat. Cukup Hadir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun