Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka Kontekstual

15 Maret 2023   21:16 Diperbarui: 15 Maret 2023   21:28 1286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka| Sumber: kompas.com

Saya ingin mendorong penerapan kurikulum merdeka kontekstual. Salah satu pendekatan pembelajaran praktik baik dan sebuah inovasi untuk mengimplementasi kurikulum merdeka. Ia sangat relevan dengan konteks sosial, budaya, dan geografis siswa. Hanya dengan menerapkan metode ini tujuan merdeka belajar dan kurikulum merdeka bisa tercapai.

Kurikulum merdeka kontekstual lahir sebagai respons terhadap kurikulum yang kurang relevan dengan kebutuhan dan konteks sosial, budaya, dan geografis siswa. 

Pada masa lalu, kurikulum cenderung bersifat sentralistik. Tidak mempertimbangkan perbedaan budaya, bahasa, dan kondisi sosial siswa di masing-masing daerah.

Dalam kondisi seperti ini, banyak siswa merasa sulit untuk memahami materi pelajaran karena kurikulum tidak relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Siswa seringkali merasa tidak termotivasi untuk belajar dan kurang merasa terlibat dalam proses pembelajaran.

Contoh kecil dan sederhana. Implementasi mencintai pahlawan pendidikan. Mengunjungi makam Ki Hajar Dewantara. 

Bagi orang Flores NTT, implementasi seperti ini tidak kontekstual. Juga tidak masuk akal. Berapa biaya yang harus dikeluarkan siswa untuk mengunjungi makam tersebut. 

Selain biaya, pertanyaan ini juga menadajdi bagaian dari pertimbangan.Berapa waktu yang harus disiapkan untuk proses kunjungan itu. Sementara di lingkungan sekitar mereka ada makam para tokoh pendidikan yang memajukan pendidikan di wilayahnya?.

Oleh karena itu, kurikulum merdeka kontekstual hadir sebagai alternatif yang lebih relevan dengan kebutuhan siswa. 

Kurikulum merdeka kontekstual dirancang dengan tujuan untuk memastikan bahwa pembelajaran lebih terkait dengan kehidupan siswa. Selain itu, siswa juga mampu membantu mereka mengatasi tantangan dalam kehidupan nyata. Inilah merdeka belajar yang sesungguhnya. 

Melalui metode kurikulum merdeka kontekstual siswa diharapkan menjadi lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran. Demi meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam konteks sosial dan kultural.

Dalam kurikulum merdeka kontekstual, siswa diharapkan menjadi lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka dalam belajar. 

Kurikulum merdeka kontekstual juga memberikan kebebasan kepada guru dalam merancang dan mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks siswa.

Orang tua juga mengambil peranan penting. Mereka bertugas untuk mendukung proses pembelajaran, memberikan informasi tentang kondisi anak. 

Selain peran di atas, orang tua juga bisa mengintegrasikan kearifan lokal dan nilai budaya. Mereka memberikan masukan dan umpan balik. Membantu memonitor perkembangan anak

Sementara pemerhati pendidikan membantu dalam meningkatkan kualitas dan efektivitas pendidikan melalui pengawasan dan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan konteks sosial, budaya, dan geografis siswa.

Pertanyaannya adalah bagaimana cara agar kurikulum merdeka kontekstual bisa berhasil. Berikut adalah beberapa cara agar guru, orang tua, dan pemerhati pendidikan dapat berkolaborasi dalam menerapkan Kurikulum merdeka kontekstual:

1. Diskusi dan Pertemuan

Guru dapat mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa dan pemerhati pendidikan untuk membahas tentang Kurikulum merdeka kontekstual dan bagaimana cara mengaplikasikannya dalam pembelajaran. Pertemuan ini dapat menjadi forum untuk berbagi informasi dan mendapatkan masukan dari semua pihak.

2. Pemberian Tugas Sesuai Konteks 

Guru dapat memberikan tugas yang sesuai dengan konteks siswa, sehingga orang tua dan keluarga siswa dapat membantu siswa dalam menyelesaikan tugas tersebut. Tugas ini dapat berupa proyek, penelitian, atau presentasi yang terkait dengan lingkungan sekitar siswa.

3. Pelibatan Orang Tua dalam Proses Pembelajaran 

Guru dapat melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran dengan cara meminta bantuan mereka dalam memberikan informasi tentang kehidupan sehari-hari siswa. Selain itu, guru juga dapat meminta bantuan orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka dalam melakukan tugas dan kegiatan pembelajaran.

4. Menggunakan Media Sosial 

Guru dapat menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan orang tua dan pemerhati pendidikan tentang kemajuan siswa dan kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, guru dapat memperlihatkan foto atau video yang menunjukkan kegiatan siswa, sehingga orang tua dapat mengapresiasi hasil kerja anak mereka dan terlibat dalam proses pembelajaran.

5. Mengadakan Acara Bersama 

Guru dapat mengadakan acara yang melibatkan orang tua, pemerhati pendidikan, dan siswa untuk memperlihatkan hasil pembelajaran dan proyek yang telah dilakukan oleh siswa. Acara seperti ini dapat menjadi ajang untuk memperlihatkan bagaimana Kurikulum merdeka kontekstual dapat meningkatkan keterampilan siswa dan relevansinya dengan kehidupan sehari-hari.

Kolaborasi antara siswa, guru, orang tua, dan pemerhati pendidikan sangat penting dalam menerapkan Kurikulum merdeka kontekstual. Hal ini akan memastikan bahwa pendekatan pembelajaran yang relevan dengan konteks siswa dapat dilakukan dengan efektif dan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengembangan siswa secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun