Menatap bukit tak berbaju hijau lagi
Hati terasa teriris
Yang tampak padaku sekarang
Hanya bukit berbaju compang camping
Hanya bukit yang memperlihatkan gigi-gigi yang tak lagi ditutupi bibir berlipstik merah
Hanya bukit yang menonjolkan kebesaran buah dadanya
Hanya bukit dengan perut buncit tanpa gizi
Hanya bukit yang tidak lagi mengeluarkan air di saat dia kebelet pipis
Ooooo bukit
Kenapa kau lagi tidak lagi mengeluarkan air
Kenapa kau tidak lagi memanggil manggil ember kami
Ember-ember para ibu yang merindukanmuÂ
Ooh air
Dikala ia memasak nasi buat sarapan kami sekeluarga
Dengarlah tangisan bayi-bayi kami yang ingin membersihkan diri dari kotoran dan murkanya kepadamu
Dengarlah  dan datanglah
Sekalipun kau tidak mendengarkan kata-kata kami tetapi dengarlah suara hati kami yang merindukanmu.
Kami ingin memelukmu dan tak ingin kau pergi lagi seperti cerita-cerita kami di hari kemarin