Mohon tunggu...
PenaYonda
PenaYonda Mohon Tunggu... Penulis dan guru jalanan

Menulis adalah suatu keabadian. hanya buah pemikiran yang dapat ditingalkan sebagai kenangan abadi di bumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi 2 Mei: Derita Guru

2 Mei 2025   23:35 Diperbarui: 2 Mei 2025   23:35 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc-PenaYonda: SD inpres indawa Lanny jaya Papua pegunungan 

"Duk" bunyi selimut jatuh, mengikuti langkah ku menuju tunggu api. Saya kenakan celana yoger yang saya lepas sambari tidur. Lalu genggam ujung selimut keluar ke halaman. Jemur selimut sambil cari kutu beberapa menit. 

" wa...Wanimbokwe" saya bilang terima kasih dengan panggilan khas, karena ia memberikan ubi bakar untuk sarapan pagi.

Lalu saya menuju rumah sosial untuk gunakan kamar mandi, tidak jauh dari Honai. Rumah sosial itu belum di huni. Rencananya mau buka kios dan satu pintu untuk saya mengisi. 

Kamar itu diberikan oleh sahabat Erminus Wenda. Kami berdua masih baku ikut dari kota studi pulau Jawa. Setelah Erminus mendengar, saya ditugaskan di sekolah berdekatan dengan rumahnya.  

Erminus langsung bilang "pak guru, mengajar nanti tinggal bersama saya" Ia menyambut saya dengan welcome. Jadi sudah dua Minggu saya di tempat tugas. 

Di kamar mandi, saya basa badan tra betul, lanjut jemur, arahkan badan belakang ke hadapan cahaya matahari yang pica bagus itu, langit cerah. 

Lalu muncul Ade kison dari arah Honai, "Kison! Ada sabun di balog. Mandi sudah!" Saya menawarkan, Kison mengangguk sambil tersenyum tipis lalu menuju mandi. 

Saya kembali ke teras rumah, sarapan ubi bakar yang wanimbokwe telah berikan. Sambil buang muka ke halaman sekolah. Beberapa siswa kenakan topi merah maron berlambang Tut Wuri Handayani, lalu lalang dengan kaki telanjang. 

Saya masuk ke kamar, nyalakan senter handphone taruh dekat jendela. keluarkan celana Jogger hitam dari tas ransel dan ambil baju batik bermotif burung Cendrawasih berlatar hijau dari gantungan dekat pintu masuk. Tuangkan cucumber face toner pada telapak tangan, lalu bilas di muka, mendekati jendela lihat bayangan, hari ini ganteng paling maksimal. Pikir saya dalam hati. 

Keluar dari pintu kamar, saya menyalurkan tangan untuk ambil kunci sekolah yang tergantung di depan kalender tahun lama. Lalu menuju ke sekolah, buka kunci kantor masuk kedalam, letakkan buku bacaan Novel karya Valleria Verawati dengan judul "Rahasia" di atas meja kerja. 

Lalu keluar, menuju bangunan panggung berbahan kayu tiga pintu, buka kunci kelas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun