Mohon tunggu...
PenaYonda
PenaYonda Mohon Tunggu... Penulis dan guru jalanan

Menulis adalah suatu keabadian. hanya buah pemikiran yang dapat ditingalkan sebagai kenangan abadi di bumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi 2 Mei: Derita Guru

2 Mei 2025   23:35 Diperbarui: 2 Mei 2025   23:35 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc-PenaYonda: SD inpres indawa Lanny jaya Papua pegunungan 

Adooo, sesekali melirik ke arah tanah air.

Air mata ku tumpah ruah tanpa ratapan.  

Nada bicara ku terbantah bantah seperti seorang tertangkap dari pencurian.

Semua ini adalah saya melihat diri dari jauh. Papua adalah saya, maka mengabdi Papua adalah mengabdi diri sendiri. 

Dalam keadaan, ada kerinduan dan harapan Kebulatan tekad untuk mengabdi mulai tumbuh di sanubari. 

Kebulatan tekad itu dibungkus dalam Doa hati kecil ada perubahan kecil diukir di depan kelas. 

Ucapan Doa yang paling tidak menerobos tembok tembok penghalang pendidikan adalah; Tidak mau mengeluh dengan keadaan, rela melakukan apapun demi generasi, menikmati dan mensyukuri. 

Nyawa bertahan dalam kondisi apapun adalah Doa hati kecil tentang isi Doa. 

Orang tua saya memang tidak sekolah, tapi mereka sanggup sekolahkan saya. Setidaknya saya berikan jalan supaya generasi harus lebih dari saya. 

Sekali lagi, 

Semua ini tentang 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun