Saat Denda Kebersihan Justru Menjadi Beban

Sampah yang berserakan di jalan maupun di lingkungan sekitar kita masih menjadi masalah besar yang susah diselesaikan sampai sekarang. Untuk mengatasinya ada banyak cara, misalnya dengan memberikan denda pada orang yang membuang sampah sembarangan. Cara ini mungkin terlihat tegas dan bisa menertibkan masyarakat. Tapi pada kenyataannya cara ini terlihat terlalu keras, karena cara ini tidak selalu membuat orang menjadi cerah aturan ini malah terlihat seperti mengabaikan peran pemerintah, dan malah menambah beban bagi masyarakat kecil.

   Denda tidak selalu memberi efek jera, masyarakat biasanya hanya patuh ketika ada petugas yang mengawasinya. Ketika tidak ada yang mengawasi, masyarakat akan mengulangi lagi kebiasaan lamanya, yaitu membuang sampah sembarangan. Karena pada dasarnya kebiasaan yang muncul karena ancaman itu tidak akan bertahan lama. Jadi pemberian denda tidak akan membuat masyarakat jera karena sebenarnya mereka hanya terpaksa dan pasti mengulangi.

   Kebijakan denda juga malah seperti melepaskan tanggung jawab pemerintah.  Di banyak daerah fasilitas kebersihan masih belum memadai tempat sampah umum masih jarang ditemukan, bahkan layanan pengangkutan sampah pun tidak merata dan sering terlambat. Dengan kondisi seperti ini, masyarakat tentu kesulitan untuk membuang sampah pada tempatnya. Kalau keadaan seperti ini tidak segera dibenahi, penerapan denda akan terasa tidak adil. Seharusnya pemerintah lebih dahulu memperbaiki fasilitas kebersihan. Setelah fasilitas siap, baru penerapan dendam bisa adil.

    Penerapan denda bisa memberatkan masyarakat, terutama bagi orang yang ekonominya pas-pasan. Jumlah denda yang besar pasti menambah beban bagi mereka tidak sebaliknya bagi orang kaya, dendam mungkin tidak ada artinya. Akibatnya adanya aturan atau penetapan denda ini terkesan menyiksa masyarakat yang kurang mampu. Hal ini juga bisa menimbulkan ketidakadilan sosial di berbagai tempat atau wilayah.

    Dengan demikian, penetapan denda bagi pembuang sampah sembarangan harus dipertimbangkan lagi. Aturan ini belum tentu membentuk kesadaran dan malah membebani masyarakat kecil. Daripada menakut-nakuti dengan denda, lebih baik pemerintah melakukan hal yang lebih mendidik dengan cara menyediakan fasilitas yang memadai dan memberi arahan. Dengan cara itu masyarakat akan sadar dengan sendirinya mengenai pentingnya menjaga kebersihan tanpa merasa ditekan.