Mohon tunggu...
etica
etica Mohon Tunggu... Lainnya - Writer, private teacher, supermom

Hanya seorang ibu rumah tangga yang menyukai dunia kepenulisan, dunia anak, dan suka mencari kesibukan dengan aktivitas yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Letih Menjemput Takdir

6 Februari 2024   22:52 Diperbarui: 6 Februari 2024   23:03 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari-hari terasa makin singkat

Target demi target terlampaui

Namun hari seolah tak sisakan rehat

Padat kesibukan kian menumpuk

Sanggup lalui meski harus lari-lari

Kadang terpaksa berhenti

Karna raga tak kuasa menjalani

Kapankah keletihan ini mencapai ujungnya?

Kapankah raga menikmati masa santainya?

Percaya hidup sudah diatur Pencipta

Rezeki, ajal, jodoh pun telah ditetapkanNya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun