Mohon tunggu...
etica
etica Mohon Tunggu... Lainnya - Writer, private teacher, supermom

Hanya seorang ibu rumah tangga yang menyukai dunia kepenulisan, dunia anak, dan suka mencari kesibukan dengan aktivitas yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suara Jiwa

5 Februari 2024   23:08 Diperbarui: 5 Februari 2024   23:42 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suara gemuruh dalam jiwa
Terkurung tebing tinggi terikat duka
Hendak mengeluh kian bertumbuh
Alirkan lelah lemaskan raga
Penat pikir tertindih tindih
Antrian panjang tak berakhiran
Tanggung beban-beban kehidupan
Perlukan sabar tak berbatas

Pada satu titik lemahnya diri
Banyak beban tak sanggup dibawa lari
Langkah telah goyah, jalan tanpa arah
Tak ada daya, upaya melemah
Kawan tak lagi menopang
Berat teruskan perjalanan
Cita-cita tak lagi diperjuangkan
Menghisab diri hentikan perjalanan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun