Mohon tunggu...
Esti Maryanti Ipaenim
Esti Maryanti Ipaenim Mohon Tunggu... Jurnalis - Broadcaster, seorang ibu bekerja yang suka baca, nulis dan ngonten

Menulis gaya hidup dan humaniora dengan topik favorit; buku, literasi, seputar neurosains dan pelatihan kognitif, serta parenting.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ngabuburead, Bukan Sekadar Ngabuburit Biasa

4 Mei 2020   23:15 Diperbarui: 4 Mei 2020   23:14 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Buku (Dokpri)

Sungguh sangat disayangkan sekali, (Maaf harus mulai dengan kalimat seperti ini), saya lagi-lagi baru saja melewatkan sebuah undangan NgabubuREAD.

Ya, Anda tidak salah baca, tulisannya memang seperti itu. Karena ini memang bukan ngabuburit biasa.

Entahlah sejak kapan istilah yang satu ini digunakan. Saya sudah mencoba menelusuri paman Google, tapi terlalu banyak versi tentang asal muasal istilah itu. Yang jelasnya, istilah ini mulai ada semenjak ramai tumbuhnya komunitas pegiat literasi di negara ini.

NgabubuREAD adalah istilah plesetan dari ngabuburit yang digunakan oleh para pecinta buku untuk menyebut kegiatan menunggu berbuka dengan membaca buku kesukaan secara berbarengan, ataupun melakukan diskusi bacaan dengan teman-teman sesama pecinta buku.

Istilah ngabubuREAD yang merupakan plesetan dari ngabuburit ini, jadi terdengar pas sekali, dan justru menjadi daya tarik sendiri untuk mengajak orang-orang membaca.

Dulunya, momen NgabubuREAD selalu bertatap muka, sama seperti momen ngabuburit pada umumnya. Namun di tahun ini, dengan adanya kebijakan PSBB karena pandemi, tentu Ngabuburit yang satu ini harus ikut beradaptasi.

Beberapa komunitas literasi yang saya ikuti maupun para bookstagrammer (sebutan untuk pecinta buku yang membuat akun khusus foto-foto buku di Instagram) dan booktuber (sebutan untuk akun YouTube spesialis membahas buku), ikut meramaikan fenomena ngabuburit kreatif yang satu ini.

Setiap sore setelah waktu Ashar, berbagai notifikasi berdenting di ponsel saya. Dari akun Instagram mengabarkan ada LIVE discussion mengenai buku. Dari akun YouTube mengabarkan video-video terbaru yang tayang di kanal-kanal booktube.

Di WhatsApp grup literasi di mana saya bergabung, juga tak kalah banyak info dan undangan ngabubuREAD dengan tema dan topik bahan bacaan yang berbeda-beda. Wah, luar biasa! Betapa kecintaan akan buku mulai bisa bersaing dengan aktivitas-aktivitas lainnya, bahkan bisa menjadi inspirasi pengisi waktu di kala Ramadan.

Eits, jangan protes dulu. Sebagian dari Anda mungkin merasa aktivitas membaca di bulan suci Ramadan hanya akan bikin mengantuk. Sepertinya saya perlu memberitahu Anda fakta yang satu ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun