Mohon tunggu...
ESRA LAURA BERTAULI
ESRA LAURA BERTAULI Mohon Tunggu... guru

guru geografi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Model Energi Terbarukan Sebagai Alternatif Pajak Karbon

18 Februari 2025   23:30 Diperbarui: 18 Februari 2025   23:28 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.rri.co.id/iptek/676935/energi-terbarukan-mampu-mengurangi-dampak-kerusakan-di-bumi

Kanada menerapkan pajak karbon federal sejak 2019, dimulai dari $20 per ton COâ‚‚ dan meningkat setiap tahun.

Pengelolaan Dana:

  • ‌Sebagian besar dikembalikan ke masyarakat dalam bentuk carbon rebates, untuk mengurangi dampak pada rumah tangga berpenghasilan rendah.
  • ‌Dukungan bagi industri untuk investasi dalam teknologi hijau.
  • ‌Pendanaan proyek energi bersih, seperti elektrifikasi transportasi dan efisiensi bangunan.

Pajak ini membantu Kanada mengurangi emisi sambil menjaga daya beli masyarakat.

3. Inggris

Inggris menerapkan pajak karbon sejak 2013 melalui mekanisme Carbon Price Floor (CPF), yang bertujuan untuk menstabilkan harga karbon.

Pengelolaan Dana:

  • ‌Investasi dalam energi nuklir, angin, dan tenaga surya.
  • ‌Dukungan bagi perusahaan untuk inovasi teknologi rendah karbon.
  • ‌Program efisiensi energi untuk rumah tangga.

Inggris telah berhasil mengurangi ketergantungan pada batu bara dan meningkatkan energi terbarukan secara signifikan.

Melihat dampak positif yang ditimbulkan dari penerapan pajak karbon di negara-negara yang lebih dulu mengadopsinya, Indonesia dapat menjadikannya sebagai acuan dalam merancang kebijakan serupa. Dengan melihat bagaimana keuntungan dari pajak karbon dialokasikan untuk mendukung inovasi energi bersih dan transisi menuju ekonomi rendah emisi, Indonesia dapat merancang kebijakan yang tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan tetapi juga tetap memperhatikan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Namun, kita juga tidak dapat mengabaikan dampak negatif yang kemungkinan akan muncul jika mengimplementasikan pajak karbon secara tidak tepat. Kami telah mendiskusikan dampak negatif yang sekiranya akan timbul jika pajak karbon kurang tepat pengimplementasiannya:

1. Jika tarif pajak karbon terlalu tinggi tanpa ada insentif atau dukungan bagi industri, biaya produksi dapat meningkat secara signifikan. Kenaikan biaya ini bisa diteruskan kepada konsumen dalam bentuk harga barang dan jasa yang lebih tinggi, yang dapat mengurangi daya beli masyarakat.

2. Pajak karbon dapat memperburuk kesenjangan ekonomi jika masyarakat berpenghasilan rendah harus membayar lebih untuk kebutuhan dasar seperti listrik dan bahan bakar. Jika tidak ada kompensasi atau subsidi, kebijakan ini bisa menjadi beban sosial yang berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun