Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Revolt of The Admirals: Protesnya Para Laksamana

13 April 2022   16:45 Diperbarui: 13 April 2022   16:51 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tajuk berita pada Oktober 1949 ketika para Laksamana memprotes pembatalan proyek U.S.S. United States (CVA-58) | Sumber Gambar:  History.com

Ironisnya menteri angkatan laut yang baru Francis P. Matthews justru tidak menanggapi serius peristiwa ini dan membiarkan Truman dan Johnson membatalkan proyek U.S.S. United States.

Pensiunan Laksamana William Halsey ketika bersaksi di Kongress A.S. atas protes pembatalan poyek U.S.S. United States | Sumber Gambar: history.com
Pensiunan Laksamana William Halsey ketika bersaksi di Kongress A.S. atas protes pembatalan poyek U.S.S. United States | Sumber Gambar: history.com

Lantas para perwira angkatan laut pun mengambil langkah lebih lanjut, mereka bersedia memberikan kesaksian kepada "United States House Committee on Armed Services" atau Komite Kongress Amerika Serikat divisi urusan Angkatan bersenjata mengenai hasil temuan Op-23 yang menyatakan bahwa terdapat sangkut paut antara pettinggi Departemen Pertahanan dan Angkatan Udara Amerika Serikat, juga orang-orang disekitar Presiden Truman dalam intervensi untuk membatalkan proyek U.S.S. United States. 

Sayangnya bukti temuan Op-23 tidak bisa menguatkan Kongress untuk mengabulkan permintaan para Laksamana Angkatan Laut Amerika Serikat guna mendorong Presiden Truman dan Menteri Pertahanan Johnson agar kembali menyetujui proyek Kapal Induk Supercarier U.S.S. United States. Langkah para Laksamana ini juga membuat menteri Angkatan Laut Francis P. Matthews berang.

Matthews pun pada akhirnya justru memecat Kepala Staff Angkatan Laut Laksamana Louis Denfeld karena dianggap telah membangkang. 

Presiden Truman, Menteri Pertahanan Jonhson dan Angktan Udara pun dianggap sebagai pemenang dalam Konflik dengan angkatan laut ini dengan dibatalkannya Proyek Supercarier U.S.S. United States dan disetujuinya proyek pesawat bomber strategis jarak jauh, Convair B-36 Peacemaker dan anggaran untuk Angkatan Udara naik secara signifikan sedangkan anggaran untuk Angkatan Darat dan Angkatan Laut harus dipangkas.


Militer Vs. Sipil

Presiden Harry S. Truman dan Menhan Louis Johnson beserta para petinggi Militer ketika rapat Dewan Keamanan Nasional | Sumber Gambar: Truman Library
Presiden Harry S. Truman dan Menhan Louis Johnson beserta para petinggi Militer ketika rapat Dewan Keamanan Nasional | Sumber Gambar: Truman Library

Memang seperti diketahui jika kaum sipil di Amerika Serikat memiliki otoritas penuh terhadap militer atau yang biasa disebut "Civilian Control over The Military." 

Apalagi setelah diberlakukannya undang-undang keamanan nasional tahun 1947, di mana disebutkan bahwa Militer harus berada di bawah kendali penuh sipil dan mau tidak mau para petinggi Militer harus patuh terhadap atasan sipil mereka, terutama Presiden Amerika Serikat.

Peristiwa Revolt of the Admirals ini menandai satu dari serangkaian peristiwa perselisihan antara para petinggi Militer dan atasan sipil mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun